Bisnis.com, PADANG — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lebih proaktif mengakses pendanaan dari perbankan guna meningkatkan modal usaha.
Kepala OJK Sumatra Barat (Sumbar) Darwisman menyebutkan potensi UMKM di daerah itu masih sangat besar dan perlu didorong melalui akses permodalan untuk pengembangan lebih lanjut.
“Potensinya besar sekali, tetapi masih banyak UMKM yang belum tersentuh akses permodalan bank. Kami dorong pelaku usaha lebih proaktif,” katanya, Senin (6/8/2018).
Darwisman menerangkan hampir seluruh bank yang beroperasi di daerah itu memiliki program pembiayaan untuk pelaku usaha mikro dan ritel dengan bunga rendah, sehingga tidak ada alasan UMKM kesulitan mengakses modal bank.
Menurutnya, jumlah UMKM di daerah itu mencapai 1 juta unit dan sebagian besar bergerak di sektor perdagangan dan pertanian. Jumlah itu mendekati 20% dari total populasi masyarakat Sumbar yang mencapai 5,3 juta jiwa.
Salah satu permodalan murah untuk pelaku usaha setempat adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang alokasinya untuk Sumbar mencapai Rp3,8 triliun pada tahun ini.
OJK menilai potensi penyaluran pembiayaan terutama dalam bentuk KUR di daerah itu juga masih sangat besar.
“Jika 1 unit usaha saja mendapatkan KUR senilai Rp25 juta, maka jika dikalikan dengan 1 juta UMKM maka nilainya mencapai Rp25 triliun,” ujar Darwisman.
Untuk saat ini, bank penyalur KUR di Sumbar adalah Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, dan BPD Sumbar alias Bank Nagari.