Bisnis.com, BANDA ACEH - Selama libur Idulfitri 2018, masyarakat yang berlibur ke Aceh ramai memadati situs tsunami seperti situs Kapal PLTD Apung dan Museum Tsunami Aceh.
Jumlah lonjakan pengunjung di situs tsunami meningkat jauh dibanding hari normal.
Koordinator situs tsunami PLTD Apung Agus Arianto mengatakan, situs tsunami tersebut sudah dibuka pada hari ketika usai Idulfitri 2018.
Pada Minggu, tercatat pengunjung yang datang ke PLTD Apung sekitar 6 ribuan pengunjung. Jumlah pengunjung melonjak tajam pada Senin lalu, dengan capaian 19 ribuan pengunjung.
"Pengunjung memang setiap tahun hampir sama, tapi tahun ini luar biasa. Kita belum pernah mendapat rekor seperti tahun ini. Hari Senin kita dapat 19 ribu pengunjung," ujar Agus Arianto pada Rabu (20/6/2018) disela mengontrol situs tsunami tersebut.
Hujan yang turun beberapa hari belakangan tidak menyurutkan pengunjung untuk datang ke PLTD Apung, pengunjung tetap bisa menikmati situs itu dan berjalan hingga atap dengan menyewa payung di lokasi situs.
Baca Juga
Di samping itu, intensitas hujan yang tinggi beberapa hari lalu membuat wisatawan urung pergi ke Sabang menggunakan jalur laut.
Agus menyebutkan, puncak pengunjung pada PLTD Apung terjadi pada Senin kemarin, setelah itu jumlah pengunjung terus menurun pada Selasa dengan catatan situs tersebut didatangi 16 ribu pengunjung.
Pada hari Rabu, 20 Juni 2018, Agus menaksir jumlah pengunjung sekitar 10 ribuan.
Selama libur lebaran, wisatawan dari berbagai provinsi di Sumatera mendominasi kunjungan ke PLTD Apung.
Agus belum bisa memastikan hingga kapan lonjakan pengunjung terjadi mengingat libur anak sekolah masih hingga Juli mendatang. Pada hari normal, situs Kapal PLTD Apung biasanya dikunjungi sekitar 1000 orang per hari.
"Kita di sini edukasi pengunjung tentang tsunami. Mereka melihat langsung salah satu bukti tsunami, ada kapal yang beratnya 2600 ton bisa sampai ke darat dibawa ombak dari jarak 5 kilometer di laut," jelas Agus.
PLTD Apung merupakan kapal generator listrik milik PLN di Banda Aceh, yang dikenal dengan nama "Kapal Apung". Kapal ini memiliki luas sekitar 1.900 Meter persegi dan panjang mencapai 63 meter.
Pengunjung yang masuk ke situs tsunami ini tidak dikenakan biaya apapun atau gratis.
Sementara itu, di Museum Tsunami Aceh juga terjadi peningkatan pengunjung sejak mereka membuka situs pada H+3 Idulfitri.
Menurut Sub Koordinator Harian Museum Tsunami Aceh Syahrial, pengunjung yang datang pada pekan ini berkisar mulai 10 ribu hingga 16 ribu pengunjung.
"Menurut pantauan kami, pengunjung sangat ramai. Namun sejauh ini kami berhasil melayani pengunjung dan belum menemui kendala berarti," tuturnya.
Tahun lalu, jumlah pengunjung yang datang ke Museum Tsunami Aceh pada libur lebaran juga berkisar 10 ribu hingga 16 ribu pengunjung.
Jumlah itu meningkat drastis dibanding hari biasa yang hanya didatangi sekitar 800 orang. Dikatakan Syahrial, pengunjung yang datang ramai dari Sumatera Utara dan Jakarta, selain dari pengunjung di berbagai daerah di Provinsi Aceh.
Museum Tsunami Aceh menampilkan banyak hal terkait bencana tsunami yang menerjang Aceh pada 26 Desember 2004 silam. Pengunjung dapat merasakan peninggalan tsunami dalam bentuk foto, artefak, lukisan, hingga film dokumenter.