Bisnis.com, MEDAN—Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan China sepakat untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang sesuai dengan kesepakatan yang terjalin antara Presiden Indonesia Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping.
Wakil Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Nurhajizah Marpaung menyebutkan hingga saat ini terdapat sejumlah perusahaan asal China yang berinvestasi di Sumut seperti China Harbour Engineering Co Ltd yang berinvestasi pada proyek jalan tol Medan –Bandara Kualanamu.
Selain itu, ada pula Shanghai Electric Power Construction Co Ltd, yang berinvestasi pada proyek pembangkit listrik 2x150 di Kawasan Industri Medan, dan Guangdong Power Engineering, yang menanamkan modalnya di proyek pembangkit listrik Pangkalan Susu tahap pertama 2x150 MW.
“Saya berharap kegiatan-kegiatan seperti ini dapat ditingkatkan di masa mendatang," kata Nurhajizah dalam kata sambutannya di acara Bidang Bisnis Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Tiongkok-Sumatra Utara, Sabtu (19/5/2018).
Nurhajizah menjelaskan bahwa hubungan erat antara Sumut dan China yang telah terjalin baik salah satunya ditandai degan terbentuknya sister province antara Sumut dengan Guangdong. Oleh karena itu, dia berharap ke depannya kerja sama antara kedua wilayah bisa terjalin lebih luas lagi, tak hanya di bidang infrastruktur tetapi juga perdagangan dan pendidikan.
Dalam kesempatan yang sama, Konjen China di Medan Sun Ang menyampaikan bahwa selama tujuh tahun berturut-turut Negeri Tirai Bambu telah menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia di mana pada Kuartal I/2018 volume perdagangan bilateral mengalami peningkatan 28%.
Sejalan dengan peningkatan hubungan baik Indonesia dan Tiongkok, Sumut pun menjadi salah satu daerah yang dianggap penting untuk menjalin kerja sama di segala bidang.
“Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Medan akan terus bekerja untuk mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan Sumatra, dan memiliki keyakinan penuh untuk melihat kerja sama ini mencapai tahap yang baru,” kata Sun Ang.
Salah satu kerja sama yang digagas antara lain adalah pembukaan penerbangan langsung dari tiga daerah di China yakni Guangzhou, Xiamen, dan Chengdu ke Medan seiring dengan semakin banyaknya kerja sama antar kedua belah pihak.
Di samping kerja sama yang terjalin, jumlah perjalanan turis asal China juga menjadi salah satu alasan. Pihaknya mencatat, tahun lalu ada sekitar 2 juta turis asal China yang datang ke Indonesia.
Sementara itu, jumlah turis China yang berkunjung ke Sumatra Utara sepanjang kuartal I/2018 mencapai 1.983 orang.