Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teror Bom Surabaya : Pariwisata Kepri Tetap Kondusif

Kejadian teror bom di Surabaya dan Jakarta dua hari terakhir tak memberikan dampak negatif terhadai sektor pariwisata di Kepri.

Bisnis.com, BATAM – Kejadian teror bom di Surabaya dan Jakarta dua hari terakhir tak memberikan dampak negatif terhadai sektor pariwisata di Kepri.

Perjalanan wisata dari 2 negara asal Wisatawan Mancanegara (Wisman) paling dominan, yakni Singapura dan Malaysia masih berjalan seperti biasa.

“Sejauh ini belum grup Wisman yang cancel perjalanan wisata ke Kepri,” ujar Sekjen ASITA Kepri Febriyansah kepada Bisnis, Senin (14/5).

Singapura masih menjadi penyumbang Wisman terbesar ke Kepri. Menurut Febriansyah, keluar masuk Wisman dari Singapura ke Batam tampaknya masih berjalan normal. Isu ledakan bom di Surabaya dan Jakarta tak memberikan dampak negatif.

Singapura dan Malaysia juga tak mengeluarkan Travel Advice (Saran bepergian) ke Kepri. Biasanya Travel Advice diterbitkan pemerintah suatu negara bagi warga negaranya yang sedang atau ingin bepergian ke suatu negara.

Travel Advice biasanya berkaitan dengan keamanan daerah tujuan, nomor yang bisa dihubungi dan peristiwa terbaru di daerah tersebut.

Dengan tak dirilisnya travel Advice oleh pemerintah Singapura dan Malaysia, artinya kedua negara tersebut masih menganggap perjalanan ke Kepri masih terbilang Aman. Kejadian di Surabaya dan Jakarta dianggap tak berimbas kepada Kepri.

ASITA Kepri Berharap kondisi keamanan nasional akibat kejadian tersebut segera pulih. Pasalnya isu keamanan sangat sensitif terhadap sektor parisiwata. Aspek keamanan merupakan hal yang mutlak harus diberikan kepada wistawan.

“Poin pertama dari sapta pesona pariwisata adalah keamanan, ini menjadi syarat mutlak yang harus kita penuhi jika ingin wisatawan berkunjung ke tempat kita,” jelasnya.

Menurutnya ASITA juga tetap hati-hati mengambil sikap terkait kejadian tersebut. Dia khawatir jika salah langkah justru akan menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran tertentu di kalangan wisatawan.

“Ada beberapa pendapat yang masuk terkait langkah ASITA. Karena itu kita tak mau gegabah mengambil langkah. Kalau di imbau, nanti malah disangka ada apa-apa. Itu menjadi pertimbangan,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper