Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merehabilitasi jaringan irigasi Ramonia sepanjang 3.713 meter di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.
Rehabilitasi jaringan irigasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi irigasi sehingga intensitas tanam bisa meningkat dari 130% menjadi 200%.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa jaringan irigasi Ramonia merupakan bagian dari daerah irigasi Sei Ular seluas 18.500 hektare. Rehabilitasi di antaranya berupa perbaikan saluran sekunder dengan beton pracetak, satu jembatan, dan tiga bangunan sadap.
Rehabilitasi dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera II, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Kontrak pelaksanaan pekerjaan sudah ditandatangani oleh penyedia jasa pada 12 Januari 2018 sebesar Rp15,16 miliar.
“Ditargetkan proyek tersebut dapat rampung secara menyeluruh pada Oktober 2018,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (12/4/2018).
Baca Juga
Di Kabupaten Serdang Bedagai, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Bendung Sei Padang. Kehadiran bendung ini akan meningkatkan suplai air irigasi secara kontinyu bagi tiga daerah irigasi yakni Paya Lombang, Langgau, dan Bajayu.
Dengan adanya pasokan air, maka luas areal tanam padi ikut meningkat dari 8.300 hektare per tahun dengan intensitas tanam 110% menjadi 15.116 hektare per tahun dengan intensitas tanam 200%.
"Bendung ini untuk irigasi dan dari tiga daerah irigasi sederhana, kami jadikan satu hamparan sistem irigasi teknis dengan suplai air melalui Bendung Sei Padang,” kata menteri.
Bendung Sei Padang merupakan tipe bendung gerak yang dibangun dengan biaya Rp234,60 miliar sejak 2014 dan selesai November 2017.
Sementara itu, Direktur Irigasi dan Rawa Ditjen SDA Kementerian PUPR Mochamad Mazid mengatakan bahwa program rehabilitasi jaringan irigasi pada 2018, selain menggunakan anggaran dari APBN dan pinjaman bilateral, sumber pendanaan baru yang tengah dijajaki yaitu melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk membiayai 15 paket pekerjaan daerah irigasi dan Rawa termasuk daerah irigasi Sei Ular.
Hal ini dilakukan agar proses pembangunan infrastruktur irigasi dan rawa bisa semakin cepat dan manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat.