Bisnis.com, PALEMBANG - -Venue Boling yang ada di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang diklaim sebagai salah satu yang terbaik di Asia.
Diketahui, venue boling itu nantinya akan digunakan untuk kompetisi olahraga terbesar di Asia, yakni Asian Games pada Agustus 2018.
Berbagai fasilitas penunjang untuk para atlet juga telah disiapkan. Hal menonjol bagi para atlet, adalah mesin boling jenis AMF yang ternyata hanya dimiliki tiga negara yakni, Azerbaijan, Dubai dan Indonesia di venue Boling Jakabaring, Palembang.
Aldila Indryati (23) salah satu atlet asal Sumatra Utara yang mengikuti tes event Asian Games di Palembang mengatakan, dirinya mengapresiasi adanya venue Bolling yang sudah standar internasional. Terlebih lagi, di venue Boling GSJ memiliki 40 lintasan.
“Mesin AMF itu adalah mesin baru, memang cuma ada di tiga negara. Ternyata di Indonesia, sudah ada di Palembang, ini sangat bagus,” katanya, Rabu (28/2/2018).
Namun demikian, kata Aldila, terdapat beberapa fasilitas lain di venue itu yang mesti diperbaiki, seperti halaman parkir di luar gedung.
“Kalau fasilitas boling sudah oke semua. Harapannya setelah Asian Games, ada penyelenggaraan event boling internasional lain di Palembang karena venue-nya memang sangat bagus,” ujarnya.
Diketahui, pembangunan venue boling di JSC seluas 3.600 meter persegi tidak menggunakan uang pemerintah melainkan sumbangan dari perusahaan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.
Perusahaan tersebut tercatat telah menghabiskan dana sebanyak Rp 27 miliar untuk mensukseskan Asian Games 2018.
Di mana, selain di Palembang, APP Sinar Mas juga membantu renovasi beberapa fasilitas olahraga di Jakarta senilai Rp93 miliar sebagai sarana latihan para atlet.
Perseroan juga andil sebagai sponsor resmi Asian Games 2018 melalui produk unggulan mereka seperti kertas Sinar Dunia (Sidu) dan tisu Paseo sebagai official product.
Sementara, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, venue bertaraf internasional itu dibangun kurang dari dua tahun.
“Sebelum disulap menjadi venue terbaik di Asia, lokasi ini merupakan rawa-rawa. Dana tidak ada tapi saya ditugaskan PBI (Persatuan Boling Indonesia) untuk bangun boling center di kawasan Jakabaring karena di Jakarta kurang bagus,” jelasnya.
Alex melanjutkan bahwa di Sumsel permainan boling sudah dimainkan pertama kali di Indonesia pada tahun 1930, saat zaman Belanda.
“Tepatnya di Plaju Sungai Gerong, dulu namanya kamar bola. Dan hari ini kita mempunyai venue dengan 40 lane mesin AMF. Mesin AMF saat ini hanya dipakai di tiga tempat di dunia yakni Azerbaijan, Dubai dan di Palembang tinggi atap puluhan meter dan full AC,” paparnya.