Bisnis.com, PADANG—Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Mentawai di Pulau Siberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat bisa menelan biaya hingga mencapai Rp11 triliun.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan pembangunan KEK Mentawai akan menelan anggaran besar, karena yang dibangun adalah infrastruktur utama seperti pelabuhan dan bandara.
“Kalau pengembangan KEK Mentawai sudah mendapatkan rekomendasi dari pusat, investor akan langsung bekerja,” katanya, Selasa (27/2/2018).
Dia mengatakan pengembangan KEK Mentawai diperkirakan bakal menghabiskan anggaran hingga Rp11 triliun yang dilakukan secara bertahap hingga 2030.
Menurutnya, pengembangan KEK Mentawai akan memberikan dampak signifikan kepada masyarakat, terutama dengan terbukanya peluang kerja bagi masyarakat setempat, serta meningkatkan akses infrastruktur di daerah itu.
Adapun, infrastruktur penting yang akan dibangun adalah bandara internasional yang memadai, sehingga bisa membuka penerbangan langsung ke luar negeri.
Kemudian pembangunan infrastruktur pelabuhan, dan terbukanya akses transportasi untuk meningkatkan mobilitas masyarakat.
Dia mengatakan saat ini, investor KEK Mentawai masih harus menyelesaikan 18 persyaratan yang harus dipenuhi agar kawasan tersebut dapat dikembangkan menjadi KEK.
“Dari 18 syarat untuk jadi KEK sudah hampir terpenuhi seluruhnya. Tinggal melengkapi Andal [analisis dampak lingkungan] saja,” katanya.
Sesuai rencana, KEK Mentawai akan dikembangkan di lahan seluas 2.600 Ha di Siberut Barat Daya, Pulau Siberut.