Bisnis.com, BATAM – Konektivitas Batam Bintan dan Karimun (BBK) akan diwujudkan dalam bentuk fisik dan digital.
Rencananya pemerintah akan membangun jembatan Batam menuju Bintan, sementra konektivitas ke Karimun akan lebih condong kepada fasiltias digital bridge.
“Jembatan Batam Bintan sedang kita dorong bersama Gubernur Kepri. Sementara ke Karimun lebih kepada konektivitas digital,” ujar Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo.
Lukita menilai, pengembangan Batam harus mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan FTZ lainnya di Kepri. Sehingga pengembangan kawasan industri Batam harus terintegrasi dengan Bintan dan Karimun.
Salah satu yang jadi program andalannya membangun jembatan Batam Bintan. Menurut dia rencana ini merupakan program bersama BP Batam dengan Pemprov Kepri dan Pemko Batam.
Dia percaya, jembatan yang rencananya melewati Tanjung Sauh itu akan memperlancar mobilitas sumber daya dari Batam ke Bintan dan sebaliknya. “Selama ini sudah ada mobilitas melalui Ferry. Tapi jika ada jembatan akan lebih cepat,” jelasnya.
Dalam pemaparannya, jembatan Batam Bintan akan dibangun dari Batam melewati Tanjung Sauh, kemudian langsung ke pulau Bintan. Nantinya jembatan tersebut akan melayani mobilitas barang dari Batam menuju Bintan dan sebaliknya.
Selain mobilitas barang, akan ada transportasi massal yang dibangun di atas jembatan tersebut. Transportasi massal ini bisa digunakan oleh penduduk yang tinggal di Bintan, namun bekerja di industri-industri Batam.
Jika fasilias ini terealisasi, tak menutup kemungkinan tenaga kerja Batam akan pindah ke Bintan. Selain karena biaya hidup yang jauh lebih murah, lahan di tinggal di Batam juga semakin terbatas.
Sementara konektifitas digital dengan Karimun dinilai strategis untuk mendukung pengembangan Central of Digital Economy di Batam. Konektifitas wilayah-wilayah di Kepri, khususnya BBK jadi sasaran penting agar pertukaran data dan informasi bisa lebih cepat terjalin.