Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumbar Fokuskan Replanting Sawit di 3 Daerah

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memfokuskan replanting atau peremajaan tanaman kepala sawit di tiga daerah yakni, Kabupaten Pasaman Barat, Dharmasraya, dan Pesisir Selatan.
Pekerja menyusun bibit kelapa sawit/ANTARA-Rony Muharrman
Pekerja menyusun bibit kelapa sawit/ANTARA-Rony Muharrman

Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memfokuskan replanting atau peremajaan tanaman kepala sawit di tiga daerah yakni, Kabupaten Pasaman Barat, Dharmasraya, dan Pesisir Selatan.

Kepala Dinas Tanamanan Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Candra mengungkapkan petani sawit paling banyak di Sumbar didominasi oleh tiga daerah itu, sehingga bantuan peremajaan sawit untuk petani difokuskan di daerah tersebut.

“Kami sedang data petani – petani yang akan menerima bantuan dana untuk program peremajaan kebun sawit dari pusat ini,” katanya, Jumat (23/2/2018).

Menurutnya, tahun ini Sumbar mendapatkan alokasi anggaran untuk peremajaan kebun sawit milik petani seluas 6.287 hektare.

Dia menyebutkan tiga kabupaten itu masing – masing mendapatkan jatah replanting seluas 2.581 hektare untuk Pasaman Barat, 2.199 hektare untuk Dharmasraya dan 1.507 hektare untuk Pesisir Selatan.

Candra mengatakan replanting kebun sawit rakyat itu penting guna mempertahankan produksi sawit milik petani. Apalagi, untuk Sumbar lebih dari setelah lahan sawit adalah milik petani lokal dan dikelola secara tradisional.

Adapun, untuk proses mendapatkan bantuan peremajaan itu, pemda tengah mengumpulkan dan melengkapi persyaratan penerima bantuan, seperti identitas petani, luas kebun, titik koordinat dan bukti kepemilikan lahan.

“Setelah persyaratan lengkap, baru tim khusus replanting melakukan pengecekan dan merekap data, dan kemudian dikirim ke provinsi untuk dievaluasi,” ujarnya.

Data itu, imbuhnya, akan dikirim ke pemerintah pusat untuk diusulkan masuk dalam program peremajaan kelapa sawit oleh pemerintah.

Bantuan peremajaan itu sebesar Rp25 juta per hektare dan akan dicairkan pada penghujung tahun ini, atau sekitar Oktober 2018.

Sumbar menargetkan replanting kebun sawit rakyat bisa mencapai 60.000 hektare hingga 2020 mendatang.

Menurut Candra, sebagian besar sawit yang harus diremajakan di daerah itu memang sudah berusia tua karena ditanam pada tahun 1980-an.

Selain itu, juga banyak tanaman sawit dari kebun rakyat yang ditanam dengan tidak menggunakan bibit unggul, begitu juga dengan pemeliharaan yang kurang baik, sehingga hasil panennya tidak optimal.

Data pemda setempat memperkirakan sekitar 40% atau 156.152 hektare dari total 390.380 hektare lahan sawit yang ada di Sumbar, perlu dilakukan replanting atau penanaman kembali untuk menggenjot produksi cruid palm oil/CPO.

Dia menyebutkan produksi minyak sawit Sumbar hanya berkisar 1,15 juta ton per tahun dari luas lahan yang ada, padahal potensi tersebut masih mungkin untuk ditingkatkan.

Selain peremajaan kebun, Pemprov Sumbar menjanjikan pembinaan kepada kelompok tani, termasuk penyuluhan terkait praktik pertanian yang baik untuk menghasilkan produksi yang tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper