Bisnis.com, PALEMBANG -- Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V menyatakan tidak ada pengerjaan konstruksi proyek infrastruktur di Sumatra Selatan yang dihentikan seiring adanya moratorium pekerjaan konstruksi melayang oleh pemerintah pusat.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V Palembang, Zamharir Basuni, mengatakan pengerjaan proyek infrastruktur jalan di Sumsel tidak ada yang terkait langsung dengan pengerjaan elevated berat.
"Belum ada [dihentikan] karena memang tidak ada masalah maupun terkait langsung dengan pekerjaan berat yang dimaksud menteri PU," katanya saat dihubungi bisnis.com, Rabu (21/2/2018).
Zamharir mengatakan untuk pengerjaan konstruksi seperti proyek jembatan layang (fly over) di Sumsel telah selesai, seperti fly over Simpang Bandara sehingga tidak ada proses kontruksi berat yang belakangan menimbulkan kecelakaan beruntun di sejumlah proyek infrastruktur.
"Mungkin kalau di Palembang, pengerjaan LRT, tetapi bukan wewenang kami untuk mengawasinya, kami hanya koordinasi," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan kecelakaan di proyek tol Bekasi --Cawang--Kampung Melayu (Becakayu) tidak akan mengganggu atau berdampak pada progress pengerjaan proyek LRT Palembang.
"Sejauh ini pengerjaan pembangunan infrastruktur berjalan lancar. Di samping itu, LRT Palembang menjadi proyek strategis nasional dan untuk Asian Games, jadi tidak akan ada masalah dan terhambat karena dampak [moratorium]," katanya.