Bisnis.com, PALEMBANG --Kanwil Ditjen Pajak Sumatra Selatan dan Bangka Belitung menggelar program Inklusi Kesadaran Pajak serentak di 10 SMA dan SMK di Palembang sebagai bagian dari kampanye sadar pajak.
Program ini merupakan kelanjutan dari program nasional Ditjen Pajak, yaitu Pajak Bertutur yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia tahun lalu.
"Inklusi Kesadaran Pajak kali ini dilakukan serentak di 10 sekolah dengan target sekitar 700 siswa. Kami harap para siswa SMA, generasi muda Indonesia, mendapatkan kesempatan untuk lebih mengenal pajak dan dapat menjadi wajib pajak yang baik di masa depan," kata M. Ismiransyah M. Zain, Kepala Kanwil Ditjen Pajak Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (8/2/2018).
Sepuluh sekolah di Palembang tersebut adalah SMK Negeri 7, SMA IT Izuddin, SMA Xaverius 2, SMK Negeri 6, SMA Pusri, SMAN 19, SMA Life Skill Teknologi Informasi IGM, SMA IT AlFurqon, SMAN 13, dan SMA Internasional Palembang Harapan.
Sementara itu Plh. Kepala Bidang P2Humas, Nelson Samosir, mengatakan melalui inklusi pajak, pihaknya ingin memberikan pemahaman kepada siswa didik tentang peran dan manfaat pajak dalam pembangunan serta menanamkan budaya sadar pajak sejak dini.
Program yang digelar selama dua jam tersebut juga bertujuan menanamkan pentingnya peran pajak bagi pembangunan maupun kehidupan sehari-hari.
Dengan harapan, pada saatnya nanti para siswa tersebut dapat menjadi wajib pajak yang patuh.
“Dengan kontribusi lebih dari 89% atas penerimaan negara, pajak memerlukan dukungan dan peran serta rakyat. Warga negara yang tidak berkontribusi dalam pembangunan melalui pembayaran pajak tetapi hanya mau ikut menikmati hasil pembangunan, bisa disamakan dengan free rider," katanya.
Dia mengemukakan pajak berperan sangat penting dalam pembangunan negara, di antaranya adalah untuk pembangunan infrastruktur (LRT, jembatan, jalan, bandara, sekolah), mensejahterakan rakyat (dana BOS, BPJS, subsidi untuk buruh, tani dan nelayan) dan mewujudkan suasana aman melalui modernisasi alutsista dan kesejahteraan aparat penegak hokum (TNI, Polri dan Kejaksaan).
Kepala Sekolah SMA Xaverius 2, Lucia Retno, menjelaskan program dari Ditjen pajak ini baru pertama kali diadakan di sekolahnya dan berharap siswa-siswinya bisa mengenal pajak lebih baik.
Pajak sendiri termasuk dalam materi pelajaran ekonomi yang diberikan di semester dua kelas XI. Ia juga mengapresiasi langkah Ditjen Pajak dalam mengedukasi siswa, sebagai calon pemimpin masa depan.