Bisnis.com, BENGKULU – Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Wakil Presiden CEO IM Japan Ketsu Nishijima menandatangani komitmen bersama program pemagangan kerja tenaga kerja asal Bengkulu ke Jepang.
"Saya berharap program ini dijaga dengan baik, jangan sampai terulang kesalahan seperti masa lalu," kata Rohidin usai menandatangani komitmen bersama di Bengkulu, Jumat (17/11/2017).
Program pemagangan tenaga kerja dari Bengkulu sempat dihentikan oleh Pemerintah Jepang karena persoalan yang ditimbulkan tenaga kerja asal Bengkulu.
Tindakan tenaga kerja asal Bengkulu yang melarikan diri dari tempat bekerja membuat Pemerintah Jepang menghentikan program itu selama lima tahun terakhir. "Kejadian lima tahun lalu itu menjadi pelajaran bagi kita semua dan jangan terulang lagi," ujarnya.
Rohidin menambahkan, program magang ke Jepang sangat positif untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi para pemuda Bengkulu.
Ia juga berterima kasih kepada Kementerian Tenaga Kerja yang berperan membuka kesempatan bagi generasi muda Bengkulu bekerja magang di Negeri Sakura itu. "Setelah mengikuti program ini, para peserta magang diharapkan bisa mempraktikkan ilmunya di Bengkulu," kata dia.
Wakil Presiden CEO IM Japan, Ketsu Nishijima, berharap penandatanganan komitmen bersama itu menjadi pegangan dan landasan untuk menjalankan program ini. "Kami berharap peristiwa lima tahun lalu jangan terulang lagi dan manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya," kata Ketsu.
Bengkulu-Jepang Sepakat Kerja Sama Tenaga Kerja Magang
Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dan Wakil Presiden CEO IM Japan Ketsu Nishijima menandatangani komitmen bersama program pemagangan kerja tenaga kerja asal Bengkulu ke Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
28 menit yang lalu
PHR Prioritaskan Etika Kerja untuk Atasi Risiko Bisnis Tinggi
1 hari yang lalu