Bisnis.com, MAKASSAR—Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Fitriani mengimbau petani mengikuti program asuransi pertanian untuk mengantisipasi kerugian jika terjadi banjir.
"Kami telah melakukan sosialisasi terkait asuransi pertanian ini, kami harapkan petani dapat memanfaatkan untuk berjaga-jaga jika terjadi banjir," kata Fitriani di Makassar, Selasa (14/11/2017).
Asuransi pertanian, kata dia, dilakukan per musim tanam dan nilai pertanggungannya mencapai Rp6 juta per hektare.
"Karena harus diasuransikan setiap kali musim tanam, makanya kami tidak henti-hentinya menyosialisasikan ini ke petani," ucapnya.
Fitriani menjelaskan, pihaknya memiliki Unit Pelaksana Teknis (UPT) khusus yang menangani masalah iklim dan hama penyakit.
"UPT ini yang terus berkoordinasi dengan pihak BMKG (Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika) dan segera menyosialisasikan jika ada ancaman curah hujan yang terlalu tinggi di suatu daerah," jelasnya.
Informasi mengenai iklim, kata dia, biasanya juga disampaikan dalam "tudang sipulung" bersama petani untuk menentukan waktu tanam.
"Sekarang beberapa daerah sudah mulai melakukan penanaman," imbuhnya.
Pihaknya, kata dia, juga meminta petani menggunakan varietas padi tahan genangan memasuki musim penghujan ini.
"Kami optimistis, sesuai angka ramalan kita, produksi akan naik sampai 6 juta ton untuk padi dan jagung 2,24 juta ton," kata dia.