Bisnis.com, PALEMBANG – Daya beli nelayan di Sumatra Selatan masih tertekan walaupun nilai tukar nelayan pada Juni 2017 naik pelan dari bulan sebelumnya.
Nilai tukar nelayan (NTN) merupakan perbandingan indeks harga yang diterima nelayan (IT) terhadap indeks yang dibayar nelayan (IB). Bila NTP di bawah 100 maka pengeluaran nelayan lebih tinggi dibandingkan dengan penerimaannya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), NTN Sumsel pada Juni mencapai 97,62 atau menanjak 0,70% dari posisi Mei sebesar 96,94.
“Perkembangan NTN selama setahun ini cukup berfluktuasi dan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim,” tulis BPS Sumsel dalam laporan yang dirilis di Palembang, Senin (3/7/2017).
Menurut BPS, kenaikan IT terjadi baik pada kelompok perikanan tangkap maupun kelompok perikanan budi daya. Kenaikan IB pada Juni 2017 terjadi pada kelompok konsumsi rumah tangga yakni sebesar 0,77%, dari 129,34 pada Mei menjadi 130,34.
Konsumsi rumah tangga nelayan yang meliputi bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; perumahan; sandang; kesehatan; serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga tercatat mengalami kenaikan. Adapun, komponen transportasi dan komunikasi stagnan.
Untuk kelompok biaya produksi dan modal yakni bibit; biaya sewa, transportasi, penambahan barang modal terdata mengalami kenaikan pula. Hanya biaya pupuk, obat-obatan, dan pakan yang tercatat menciut sedangkan upah buruh stagnan.