Dari LRT Sampai CCTV, Inilah Terobosan Pemkot Medan di Sektor Transportasi

Bisnis.com, MEDAN--Pemerintah Kota Medan akan melakukan beberapa kebijakan yang dianggap menjadi terobosan dalam upaya membenahi kualitas sektor transportasi di daerahnya, sepanjang tahun ini.

Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengungkapkan, Pemkot berencana mengoperasikan LRT (Light Rail Transit) dan BRT (Bus Rapid Transit). Dan khusus untuk LRT, kini tengah dibahas di Kementerian Keuangan.

“Kita berharap agar konsep LRT ini secepatnya dilaksanakan guna mengurai kemacetan di Kota Medan,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Pemkot Medan, Jumat (10/2/2017).

Hal itu diungkapkan di forum Musyawarah Cabang (Muscab) VI Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organda Kota Medan di salah satu hotel di kota ini.

Selanjutnya, kata dia, untuk mendukung kelancaran transportasi di kotanya, Pemkot juga pada tahun ini akan memperbaiki parit/drainase di pinggir jalan.

Berikutnya, mengoperasikan mobil derek guna mengatasi kemacetan yang disebabkan parkir sembarangan. Apalagi Perda yang mengaturnya sudah terbit sehingga begitu ada kendaraan bermotor parkir sembarangan, langsung diderek serta ditilang.

Tidak itu saja. Akhyar mengungkapkan bahwa Dinas Perhubungan akan menambah jumlah CCTV (Closed Circuit Television) di persimpangan jalan. Selain untuk memantau kenderaan bermotor dan kelancaran arus lalu lintas, CCTV juga digunakan untuk memantau pelaku criminal yang terjadi di jalan.

Keterangan resmi Pemkot Medan juga menyebutkan, selain terobosan yang dilakukan itu, Akhyar pun berharap agar mental para pengguna jalan juga harus diperbaiki.

Dipaparkan, salah satu konsep yang tengah diprioritaskan Pemkot Medan saat ini adalah smart transportation. Konsep ini diyakini diperlukan karena Kota Medan merupakan inti dari seluruh kota sebaran yang ada di sekitarnya.

Melalui konsep ini Medan dapat memberikan kemudahan akses bagi warga yang melakukan perjalanan, terutama masyarakat dari Kota Binjai, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Tanah Karo.

Peningkatan kualitas transportasi di Kota Medan diyakini akan mampu menarik kemajuan teknologi dan informasi karena saling berkaitan.

Sehingga dapat menjadikan kota seluas lebih kurang 26.000 hektar ini menjadi smart city sekaligus salah satu daerah tujuan bisnis MICE (meeting, incentive, convention, exhibition).