Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemasaran Produk Olahan Pertanian ke Malaysia, Permatani Bukukan Rp10 Miliar

Ketua Permatani Sumut Khairul Mahalli mengatakan, selama ini mutu produk olahan pertanian dan perikanan dari Sumut bisa bersaing dengan negara-negara lain.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, MEDAN — Perserikatan Masyarakat Tani dan Nelayan Indonesia (Permatani) Sumatra Utara membukukan nilai kontrak transaksi penjualan produk olahan pertanian dan perikanan di Malaysia Rp10 miliar hingga Juni 2017.

Ketua Permatani Sumut Khairul Mahalli mengatakan, selama ini mutu produk olahan pertanian dan perikanan dari Sumut bisa bersaing dengan negara-negara lain.

Kendati demikian, yang menjadi masalah adalah pengemasan dan pemasaran. Produk yang dimaksud yakni makanan ringan dan kerajinan.

“Pada tahun ini kami akan fokus memasarkan produk ke Asia Tenggara. Sebagai langkah awal, di Asa Niaga Port Klang, Malaysia. Kami sudah mendapat kontrak permintaan Rp10 miliar sampai akhir semester I/2017.

Produk yang kami ekspor ke sana berasal dari UMKM binaan 25 orang anggota Permatani Sumut. Kami membuka luas kesempatan bagi yang berminat,” papar Khairul seusai pelantikan pengurus DPD Permatani Sumut, Rabu (11/1/2017).

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk memasarkan produk, Permatani Sumut bekerja sama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut dan berbagai asosiasi logistik, depo kontainer serta truk.

“Kami ingin ekspor Sumut ke depan tak hanya komoditas mentah, tapi juga yang sudah bernilai tambah. Sumut harus berdaya saing. Kami juga akan bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk membina petani, nelayan dan peternak.”

Untuk memasarkan produk tersebut tidak dikenakan biaya tetapi harus melalui pengecekan kualitas.

Permatani Sumut menyediakan tim khusus untuk uji kualitas. Tak hanya itu, Permatani Sumut juga mendorong agar berbagai produk tersebut memiliki sertifikat halal.

“Ke depan, kami akan berkoordinasi dengan Permatani di seluruh Indonesia untuk melakukan barter, apa-apa saja yang dibutuhkan.”

Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengemukakan, pihaknya siap bekerja sama untuk meningkatkan ekspor produk bernilai tambah. Dia meminta kepada SKPD terkait agar serius membina UMKM terutama untuk pengemasan.

“Potensi produk pertanian, perkebunan dan perikanan Sumut sangat besar. Tapi, kalah di packaging dan pemasaran,” pungkasnya.

Berdasarkan data BPS Sumut, pada periode Januari-November 2016, total nilai ekspor Sumut mencapai US$7,02 miliar atau merosot 0,69% dari periode yang sama pada 2015 senilai US$7,07 miliar.

Ekspor Sumut masih didominasi lemak dan minyak hewan/nabati US$2,99 miliar, diikuti karet dan barang dari karet US$909,66 juta, berbagai produk kimia US$547,41 juta dan kopi, teh serta rempah-rempah US$362,54 juta.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : News Editor
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper