Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Urai Kemacetan Saat Mudik, Ini Langkah PT Jasamarga Kualanamu Tol

Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penumpukan kendaraan di jalan tol Kualanamu-Sei Rampah selama arus mudik, pihak PT Jasamarga Kualanamu Tol telah menyusun sejumlah strategi.
Presiden Joko Widodo berdiri di depan gerbang jalan tol Kualanamu/Antara-Septianda Perdana
Presiden Joko Widodo berdiri di depan gerbang jalan tol Kualanamu/Antara-Septianda Perdana

Bisnis.com, MEDAN – Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penumpukan kendaraan di jalan tol Kualanamu-Sei Rampah selama arus mudik, pihak PT Jasamarga Kualanamu Tol telah menyusun sejumlah strategi.

Sejumlah persiapan ini dilakukan menyusul peningkatan jumlah kendaraan yang diprediksi akan menggunakan jalan tol selama musim mudik Lebaran 2018. Pasalnya, jumlah kenadaraan yang memanfaatkan jalan tol diprediksi akan meningkat hingga hampir 93% per harinya.

“Saat in kan rata-rata 14.000 mobil per hari ya. Diperkirakan nanti pada puncaknya pada hari H, atau H-1 sampai dengan H+1 itu diperkirakan bisa mencapai 27.000 an. Kita antisipasi untuk itu,” kata Direktur Teknik dan Operasional PT Jasamarga Kualanamu Tol Agus Choliq.

Salah satu hal yang akan dilakukan guna mengurai penumpukan kendaraan adalah pemberlakukan buka-tutup gerbang tol khususnya untuk kendaraan yang menuju Gerbang Tol Sei Rampah. Pasalnya, tak jauh dari gerbang tol ini terdapat pasar tumpah.

“Memang selama ini ada tol maupun tidak ada tol, titik kemacetan adanya di pasar pon, satu memang karena pedagangnya itu merambat ke jalan dan lagi yang paling banyak itu sebetulnya orang berjalan atau nyebrang, crossing pakai motor. Itu yang sangat menghambat. Kalau di Pasar Pon stuck, umumnya lalin [Lalu lintas] Yang dari Medan menuju Tebing Tinggi ikut tersendat” jelas Agus.

Untuk itu, jika pada saat arus mudik nanti kendaraan terlihat menumpuk di Gerbang Tol Sei Rampah,  pihaknya akan melakukan penutupan di gerbang tol sebelumnya, yakni Gerbang Tol Teluk Mengkudu.

Dengan demikian, para pemudik yang melalui gerbang tol ini akan langsung dialihkan keluar ke Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum).

Menurutnya, penutupan jalur menuju pintu Gerbang Tol Sei Rampah tidak akan berlangsung cukup lama, yakni hanya sekitar 2-3 jam. Agus menyebutkan, cara yang sama juga sudah dilakukan sebelumnya dan diklaim berhasil mengurai kemacetan di jalur bebas hambatan ini.

Buka tutup juga akan dilakukan pada saat arus balik. Kendaraan dari arah Tebing Tinggi yang akan masuk ke sei rampah akan dialihkan untuk masuk melalui Gerbang Tol teluk Mengkudu jika memang terjadi penumpukan.

Namun, menurutnya, potensi penumpukan di Gerbang Tol Sei Rampah pada saat arus balik tidak akan seberat pada saat arus mudik.

“Jadi, nanti sama seperti itu. Jadi kalau arus balik, dari Tebing masuk ke Sei Rampah lebih mudah karena tidak ada crossing kan. Nanti, kalau terjadi penumpukan lagi di situ ya kita tutup,” katanya.

Di samping sistem buka-tutup di gerbang tol, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Bank mandiri untuk menyiapkan mesin electronic data capture (EDC), vending machine, juga mobile ATM di gerbang-gerbang tol.

Dengan demikian, transaksi di gerbang-gerbang tol diharapkan bisa berjalan lebih cepat. Para pemudik yang kehabusan saldo pada kartu tolnya, juga bisa dengan cepat melakukan isi ulang sehingga tidak akan mengganggu arus kendaraan yang sedang padat.

“Jadi, memang ada beberapa hal, itu kan mengenai kecepatan transaksi. Transaksi khususnya nontunai,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper