Bisnis.com, BANDA ACEH - Garuda Indonesia meresmikan selesainya pemugaran pesawat pertama Republik Indonesia, RI 001 Seulawah. Selain menjadi destinasi wisata di Kota Banda Aceh, pemugaran replika pesawat pertama itu jadi salah satu simbol pelestarian sejarah dan pengetahuan bagi masyarakat serta wisatawan.
"Saya kira ini monumen bangsa yang harus dilestarikan supaya rakyat Indonesia juga tahu bahwa awal mula dirgantara [republik] ini dimulai di Aceh," ujar Direktur Utama PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia Iwan Joeniarto di Kota Banda Aceh, Selasa (1/5/2018).
Pemugaran replika pesawat yang memiliki panjang badan 19,66 meter dan rentang sayap 28,96 meter tersebut memakan waktu 14 hari. Garuda melakukan pengecatan, mengganti kaca jendela, pintu, serta perbaikan korosi pada badan dan sayap pesawat. Replika pesawat ini dibuat semirip mungkin dengan pesawat asli dengan memiliki kokpit dan kabin penumpang.
Iwan Joeniarto mengatakan, GMF sebagai perusahaan perawatan pesawat terbang terbesar indonesia merasa tergerak untuk memugar replika pesawat pertama RI yang dibeli atas sumbangan rakyat Aceh pada tahun 1948. Iwan menjelaskan, makna dari pemugaran replika pesawat agar menjadi monumen bangsa dan pengetahuan.
"Dan kita memberikan kesempatan kepada pemuda di Aceh untuk nantinya bisa berkiprah di penerbangan nasional," ujarnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury menyebutkan, saat ini maskapai Garuda Indonesia memiliki tiga rute penerbangan di Aceh, yaitu Jakarta-Banda Aceh, Medan-Lhokseumawe, dan Medan-Sabang. Hal itu menurutnya sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan aksesibilitas di Aceh.
Ia menuturkan, kunci daripada perkembangan ekonomi ialah membuka konektivitas yang baik. Ia berharap peningkatan produksi ke Banda Aceh dan beberapa daerah lainnya bisa meningkatkan kegiatan ekonomi daerah.
"Kita lihat perkembangan penerbangan di Aceh cukup baik. Pertengahan April kemarin kita juga sudah menambah kapasitas umroh, termasuk di Aceh," sebutnya.
Merevitalisasi replika pesawat pertama tersebut merupakan simbol keberadaan Garuda Indonesia di Aceh. Pahala N Mansury melanjutkan, hal itu juga apresiasi Garuda Indonesia terhadap masyarakat Aceh dan diharapkan bisa menjadi momentum positif terhadap perkembangan aviasi Garuda Indonesia.
Dalam pemugaran itu, PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia melibatkan siswa SMK Penerbangan di Banda Aceh. Tidak menutup kemungkinan, Garuda Indonesia akan kembali berkolaborasi untuk perkembangan institusi pendidikan di Aceh.
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengatakan, sejak resmi berdiri 34 tahun silam, monumen replika pesawat tersebut telah beberapa kali diperbaiki karena ada beberapa bagian konstruksi dan badan pesawat yang rusak. Pada saat tsunami melanda Aceh 13 tahun silam, monumen ini menjadi salah satu saksi bisu.
"Alhamdulillah, kita pantas bersyukur sebab PT Garuda Indonesia dan para teknisi ahli dari PT GMF AeroAsia langsung tergerak untuk memperbaikinya. Hari ini, dengan kasat mata kita dapat saksikan sendiri betapa indahnya monumen kebanggaan Aceh ini," kata Gubernur Aceh dalam sambutannya yang diwakili Asisten I Setda Aceh Iskandar Gani.
Ia berharap, keberadaan monumen tersebut dapat menjadi simbol bagi kemajuan penerbangan di Indonesia.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman berterima kasih kepada Garuda Indonesia yang telalh merenovasi replika pesawat Ri 001 Seulawah. Replika pesawat ini menambah destinasi di Kota Banda Aceh. Pemko Banda Aceh akan kerja sama dengan TNI untuk memelihara monumen yang mempunyai nilai sejarah tersebut.
Aminullah menghimbau pengunjung untuk tidak merusak monumen ini dengan mencoret-coret, melempar, dan naik ke replika pesawat. Menikmati momen itu bisa dengan melihat dan berfoto, selain itu ada juga tulisan sejarah mengenai RI 001 Seulawah di bawah monumen tersebut.