Bisnis.com, PEKANBARU – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau bersama Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir menggelar panen raya komoditas padi di lahan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mukti Jaya, Desa Mukti Jaya, Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Riau.
Kepala Perwakilan BI Riau Panji Achmad menjelaskan sejak 2023 BI telah menginisiasi program pengembangan klaster padi di daerah ini. Gapoktan Mukti Jaya dipilih sebagai lokasi demplot karena keseriusan mereka dalam budi daya padi serta adanya potensi peningkatan produktivitas melalui penerapan digital farming.
"Implementasi digital farming di Gapoktan Mukti Jaya telah meningkatkan hasil produksi sebesar 20%. Peningkatan ini diharapkan dapat menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga beras di pasar, serta mendukung pengendalian inflasi di Riau," ujarnya, Rabu (26/2/2025).
Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Rokan Hilir Muhammad Nur Hidayat mengapresiasi program yang dilakukan oleh BI Riau dan menegaskan kesiapan Kabupaten Rokan Hilir menjadi sentra produsen beras utama di Riau.
Dirinya juga berharap adanya dukungan pemerintah dalam perbaikan infrastruktur jalan usaha tani guna mempermudah pengangkutan hasil panen.
Baca Juga
Senada dengan itu, Asisten II Sekda Provinsi Riau M. Job Kurniawan menyampaikan beras merupakan salah satu komoditas utama penyumbang inflasi di Riau. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya menjaga ketersediaan stok dengan memanfaatkan setiap lahan pertanian yang ada.
"Pemprov Riau juga telah membentuk BUMD pangan, PD Riau Pangan Bertuah, yang siap menopang kebutuhan pangan di wilayah ini," ungkap Job.
Ketua Gapoktan Mukti Jaya Harianto menuturkan bahwa saat ini produksi padi di kelompoknya mencapai 8,5 ton gabah per hektare, meningkat 2 ton per hektare setelah penerapan digital farming.
Dia berharap ada dukungan dari berbagai pihak, khususnya dalam peningkatan infrastruktur jalan di sekitar area persawahan untuk menunjang kelancaran distribusi hasil panen.
Dengan adanya program pengembangan klaster padi dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan produksi beras di Riau semakin meningkat dan mampu menopang ketahanan pangan serta stabilitas harga di daerah tersebut.