Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Usaha Sumsel Dipandang Perlu Perhatikan Digitalisasi

Para pemilik usaha tidak bisa hanya mengandalkan konsumen datang langsung (walk in) membeli produknya.
Aneka produk petani lokal yang dikemas dan dijual Piltik Coffee./Delfi
Aneka produk petani lokal yang dikemas dan dijual Piltik Coffee./Delfi

Bisnis.com, PALEMBANG – Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekraf) Sumatra Selatan memandang digitalisasi menjadi salah satu instrumen penting yang harus dikuasai oleh para pelaku usaha. 

Ketua DPW Gekrafs Sumatra Selatan (Sumsel) Randika Pranata mengatakan pemahaman mengenai digitalisasi di era saat ini seperti sebuah kewajiban agar para pelaku usaha mampu mempertahankan eksistensi bisnis yang dijalankan. 

“Ini sangat penting, digitalisasi saat ini sudah menjadi kebutuhan, sehingga tidak ada alasan bagi pelaku usaha untuk mengabaikan,” katanya kepada Bisnis, Jumat (21/2/2025). 

Menurutnya, para pemilik usaha tidak bisa hanya mengandalkan konsumen datang langsung (walk in) membeli produknya. 

Hal itu lantaran perilaku para pembeli sekarang lebih cenderung menginginkan pelayanan one stop solution.

“Jadi mereka (konsumen) sekarang lebih senang hanya dengan satu genggaman (gadget) bisa mendapatkan apa yang dibutuhkan,” ujarnya. 

Oleh karena itu, kata Randika, pelaku usaha harus terus belajar, tidak hanya meningkatkan produksinya tetapi juga mengembangkan sistem digitalisasi distribusinya.

“Walaupun harus kita akui untuk bertransformasi ke digital tidak bisa dengan waktu relatif singkat,” tutur Randika.

Di samping itu, dia mengungkapkan bahwa secara potensi kalangan anak muda di Sumsel memiliki talenta dan kreativitas yang beragam dan membanggakan. Hal itu terlihat dari antusias psumsuara pelaku kreatif itu sendiri, baik di sektor kuliner, musik, fashion, dan lain sebagainya.

Namun, potensi-potensi ini harus bertemu juga dengan wadah yang tepat, sehingga dapat teraktualisasi secara optimal dan berdampak ke semangat para pelaku kreatif itu sendiri.

"Kami dari Gekrafs sering mendapati fakta bahwasannya pelaku ekonomi kreatif ini kesulitan untuk mendapat tempat bagi mereka menampilkan karya-karya mereka, seperti halnya mereka ingin launching produk, pagelaran seni dan lain sebagainya. Kalaupun ada itu pun masih sangat terbatas dan bahkan sifatnya komersil. Ini tentu akan memberatkan bagi para pelaku ekonomi kreatif khususnya generasi muda untuk mengembangkan potensi kreativitasnya," ungkapnya.

Oleh karena itu dia berharap, semua pihak ke depan peduli terhadap tumbuh kembang industri kreatif yang berhubungan erat dengan potensi kreativitas anak muda.

"Apabila industrinya berkembang, tentu semakin besar pula potensi daerahnya bisa dikenal dan bisa membanggakan," pungkasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper