Bisnis.com, BATAM - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic (BAT) di Bandara Hang Nadim masuk dalam fokus pengembangan ekosistem Maintenance Repair & Overhaul (MRO) di Batam.
Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam Enoh Suharto Pranoto mengatakan pengembangan ekosistem MRO berdasarkan implementasi Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 47/2022 tentang Rencana Induk Bandar Udara Hang Nadim di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
"Fokus pembangunan di Batam sesuai RPJMN 2025-2029 yaitu percepatan peningkatan investasi melalui pengembangan kawasan dan pembangunan infrastruktur," katanya, Jumat (24/1/2025).
Hal tersebut sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025 yang mengusung tema "Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan".
"Untuk mencapai visi tersebut, target investasi di Batam difokuskan pada pengembangan industri-industri sektor strategis yang memiliki nilai tambah tinggi, salah satunya adalah industri MRO dan kedirgantaraan," katanya lagi.
Enoh mengatakan potensi industri MRO dan Kedirgantaraan ke depan akan semakin bagus. "30 hektar MRO KEK BAT saat ini sudah sangat baik performanya dan ke depan akan ada 108 hektar perluasannya MRO diluar kawasan ekonomi khusus dengan status Free Trade Zone," ungkapnya.
Baca Juga
KEK BAT merupakan industry MRO terbesar di Indonesia dengan 23 hanggar airlines dan 2 painting, yang melayani 12 maskapai dan memiliki 7 sertifikat internasional.
KEK BAT menargetkan akan menjadi 5 besar Asia Pacific MRO Market Leaders atau Pemimpin Pasar MRO Asia Pasifik.
Secara keseluruhan, prioritas pengembangan industri-industri sektor strategis di Batam yang memiliki nilai tambah tinggi, yakni hub logistik internasional, industri kedirgantaraan, industri ringan dan bernilai tinggi, industri digital dan kreatif, pusat perdagangan dan keuangan internasional, serta pariwisata kesehatan yang terintegrasi.(K65)