Bisnis.com, MEDAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara mengungkap bahwa inflasi tahunan Sumut pada Desember 2024 yang sebesar 2,12% (year-on-year/yoy) disumbang oleh dua komoditas utama yakni rokok jenis sigaret kretek mesin dan emas perhiasan, dengan andil masing-masing 0,28% dan 0,27%.
Kepala BPS Sumut Asim Saputra mengatakan tingkat inflasi bulan Desember lebih tinggi dari November 2024 yang tercatat sebesar 1,49% (yoy). Kelompok makanan, minuman, dan tembakau masih jadi penyumbang utama inflasi baik di Sumut hingga Desember 2024, dengan andil 1,26% dan tingkat inflasi sebesar 3,59% (yoy).
Kendati, komoditas yang langganan bertengger Di urutan pertama penyumbang inflasi seperti cabai, bawang, tomat, maupun daging ayam terpantau lebih terkendali, digantikan oleh komoditas rokok (tembakau).
Begitupun dengan emas yang sejak Agustus 2024 tercatat selalu masuk ke dalam dua besar penyumbang inflasi tahunan Sumut, dengan rentang andil sebesar 0,26% (yoy) hingga 0,30% (yoy).
Periode Desember 2024, sumbangan inflasi komoditas emas perhiasan tercatat berkisar 0,27% (yoy) atau lebih rendah dari bulan November yang tercatat 0,29% (yoy).
Hal itu ditengarai berhubungan dengan minat masyarakat Sumut yang lebih memilih produk emas untuk investasi dibanding instrumen investasi lain.
Baca Juga
“Jadi, masyarakat yang suka menabung emas di tahun 2024, ini menyumbang inflasi sebesar 0,27% (periode Desember),” kata Asim saat memaparkan rilis inflasi Sumut di Medan, Kamis (2/1/2025).
Selain kelompok makanan, minuman, dan tembakau, terdapat tiga kelompok lain yang jadi penyumbang inflasi terbesar Sumut periode ini yakni kelompok pakaian dan alas kaki yang berandil 0,10% dengan tingkat inflasi 2,12% (yoy); lalu kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran yang berandil sebesar 0,18% dengan tingkat inflasi 2,19% (yoy).
Sementara itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lain tercatat sebagai penyumbang kedua terbesar inflasi Sumut dengan andil 0,37% dengan tingkat inflasi tertinggi yakni 6,40% (yoy); disusul oleh). Satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi periode ini ialah kelompok transportasi yang minus (-) 0,35% (yoy).
Dari sisi komoditas yang berandil besar terhadap tingkat inflasi Sumut periode ini, setelah sigaret kretek mesin dan emas diisi oleh komoditas daging ayam ras (0,25%); minyak goreng (0,24%); dan ikan dencis (0,12%).
Adapun tingkat inflasi Sumut baik secara bulanan maupun tahunan pada Desember 2024 terpantau lebih tinggi dari tingkat inflasi nasional, meski masih dalam rentang 2,5+1% yang ditarget pemerintah.
Diketahui, tingkat inflasi tahunan nasional pada desember 2024 sebesar 1,57% (yoy), Sumut di angka 2,12% (yoy). Sedangkan secara bulanan atau month-to-month (mtm), pada Desember 2024 inflasi Sumut tercatat sebesar 0,98% (mtm), sementara tingkat inflasi nasional sebesar 0,44% (mtm). (K68)