Bisnis.com, BATAM - Satu dari dua investor utama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam berasal dari India. Karena hal tersebut, Konsulat Jenderal India di Medan, Ravi Shanker Goel berkunjung ke Batam untuk membahas rencana pembangunan rumah sakit internasional di KEK yang baru diresmikan tersebut.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Purwiyanto mengatakan India berniat menjajaki peningkatan investasi di Batam.
"Kami berbincang banyak mengenai kerja sama Indonesia dan India, mulai dari dukungan KEK Kesehatan dari sisi pendidikan, tenaga medis, produksi obat hingga pembangunan lapangan cricket," katanya usai pertemuan di Gedung BP Batam, Selasa (8/10/2024).
Seperti yang diketahui, Presiden Jokowi telah menetapkan KEK Kesehatan Batam dengan investor utama, yakni Apollo Hospitals India dan Mayapada Healthcare. Keduanya dinaungi oleh PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ).
Penetapan KEK Batam tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 39/2024 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam yang diteken Presiden Jokowi pada 7 Oktober 2024.
KEK terbaru di Batam ini memiliki luas 47,17 hektare yang terdiri atas wilayah Sekupang 23,10 hektare dan Nongsa seluas 24,07 hekatre. Kegiatan usaha di KEK tersebut terdiri atas pariwisata dan kesehatan.
KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam menargetkan investasi Rp6,91 triliun sampai dengan 2032, dan akan menyerap 105.406 tenaga kerja selama 80 tahun.
Di lokasi KEK yang ada di Sekupang akan berfokus pada rencana bisnis Rumah Sakit Internasional bernama Mayapada Apollo Batam International Hospital, Nursing Academy International, MedTech Park yang dilengkapi MICE, perumahan dokter, dormitori, hotel dan retail.
RSBP Batam beserta sarana pendukung juga akan menjadi bagian dalam KEK yang layanannya terintegrasi dengan Mayapada Apollo Batam International Hospital.
Sementara pada lokasi Nongsa akan dilaksanakan kegiatan utama pariwisata dengan rencana bisnis retirement village & clinic dan akomodasi penunjang berupa Cottages, Bungalow, Motel yang diperuntukan bagi wisatawan, pasien dan keluarga pendamping.
Di tempat yang sama, Ravi Shanker Goel berharap kedepannya akan semakin banyak investor India yang menanamkan modalnya di Batam. "Kami telah mempelajari Batam sebagai kota yang tumbuh sangat pesat dan memiliki banyak peluang bisnis yang mungkin diciptakan," katanya.
"Setelah bertemu Bapak Purwiyanto beserta jajarannya di BP Batam dan kami bertukar pikiran tentang banyak hal hebat, harapannya akan semakin banyak perusahaan India yang akan menanamkan modalnya untuk mendukung berbagai proyek di Batam ke depan," pungkasnya. (K65)