Bisnis.com, BATUSANGKAR - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, mulai melakukan pembangunan hunian tetap (huntap) untuk korban bencana alam yang terletak di kawasan Balai Benih Induk (BBI) Ladang Laweh, Nagari Rambatan, Kecamatan Rambatan.
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan pembangunan huntap rumah relokasi terpadu di kawasan tersebut jumlahnya sebanyak 60 unit di atas lahan seluas 3,8 hektare yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR, dengan rentang waktu 134 hari atau sekitar 4 bulan.
"Kami menyiapkan lahan untuk 150 unit rumah, 60 unit rumah dibangun berdasarkan masyarakat yang bersedia tinggal di huntap. Selain itu, kami juga menyiapkan relokasi mandiri dibangun di tanah kaum masing-masing lokasi," katanya, Jumat (13/9/2024).
Eka berharap masyarakat penerima bantuan huntap tersebut untuk terus bersyukur dan ikhlas dengan apa yang telah terjadi, sehingga tidak berlarut-larut di dalam kesedihan akibat bencana alam banjir bandang dan tanah longsor.
"Kami berharap kepada masyarakat jangan berlarut-larut dalam kesedihan karena hidup terus berjalan. Insyaallah, semua kejadian ini ada hikmahnya," ucap dia.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan pembangunan tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah pusat hingga ke pemerintah daerah untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakatnya.
Dikatakannya selain bantuan rumah, pemerintah akan memberikan bantuan perbaikan dan pembangunan fasilitas umum seperti tempat ibadah, taman dan lahan pertanian.
"Pendataan terhadap kerusakan tetap dilakukan untuk selanjutnya dilaksanakan penyusunan usulan kebutuhan yang diperlukan guna perbaikan kerusakan akibat bencana alam, sehingga infrastruktur rusak dapat segera diperbaiki agar berfungsi sebagaimana mestinya," ujarnya.
Tidak hanya itu, Mahyeldi berharap, bagi masyarakat yang menerima bantuan huntap itu dapat memaksimalkan fungsi kawasan BBI tersebut.
"Jadikan ini pusat pembibitan untuk nanti disebar ke berbagai daerah di Sumbar sehingga bisa menjadi pemasukan bagi masyarakat," katanya.
Untuk diketahui, total luas lahan di BBI Ladang Lawas Rambatan yang menjadi lokasi pembangunan rumah relokasi terpadu sekitar 20 hektare, sumber airnya juga lancar. Sehingga cocok untuk dimanfaatkan masyarakat penerima manfaat rumah relokasi sebagai area cocok tanam penunjang ekonomi keluarga.
Mahyeldi berharap, mereka yang tinggal itu nantinya bisa bekerjasama dengan dinas terkait dalam rangka penyiapan benih dan berbudi daya ikan di lahan yang luasnya 20 hektare ini, khususnya bagi tanaman padi dan jagung.