Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Sumbar Klaim Telah Cetak 113.000 Entrepreneur

Pemprov Sumbar berhasil mencetak 113.000 entrepreneur dan angka itu melebihi dari target program kerja Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyatakan berhasil mencetak 113.000 entrepreneur dan angka itu melebihi dari target program kerja Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar Endrizal mengatakan untuk membuktikan keberhasilan 113.000 entrepreneur itu, pihaknya akan melakukan survei pada bulan November hingga Desember 2024.

"Survei itu sangat penting untuk mengukur keberhasilan dari program unggulan (progul) dari Gubernur dan Wakil Gubernur itu," katanya, Selasa (10/9/2024).

Dia menyebutkan sejak dirinya menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM tahun 2023 turut mendorong adanya percepatan terwujudnya target terciptanya 100.000 entrepreneur dan women entrepreneur. 

Dimulai pada dua tahun pelaksanaan progul itu, pencapaiannya baru 14.000. Kemudian pada tahun ketiga, meski dengan APBD terbatas, Pemprov turut mendorong percepatan dengan melibatkan lembaga ekonomi masyarakat. 

"Jadi agar sama-sama aktif. Misalnya dengan KORMI, anggotanya ada 29 induk organisasi. Kami dorong keterlibatannya sehingga seluruh anggotanya bergerak,” ujarnya.

Menurutnya dengan adanya dorongan yang sangat massif tersebut, maka pada akhir tahun 2023 sudah tercipta 108.000 entrepreneur. 

Bahkan, sekarang di September 2024 totalnya sudah mencapai angka 113.000. Jumlah ini melebihi besaran target yang ditetapkan dalam progul.

Endrizal mengungkapkan, angka 113.000 entrepreneur tersebut berasal dari entrepreneur milenial sebanyak 75.000, women entrepreneur sebanyak 25.000, mahasiswa dan SMA/SMK sebanyak 25.000, serta kabupaten dan kota 50.000 entrepreneur.

"Untuk kabupaten kota ini, di kota mencapai 5.750 dan kabupaten 35 ribu. Selain itu juga libatkan remaja masjid mencapai 9.060," ucap dia.  

Dia menceritakan bahwa dalam proses menciptakan entrepreneur itu, ungkap Endrizal, awalnya dilakukan penjaringan calon entrepreneur, kemudian dilakukan sosialisasi. Setelah dilakukan verifikasi untuk menjadi entrepreneur baru dan entrepreneur, maka selanjutnya dilakukan bimbingan teknis (bimtek). 

"Bimtek dilakukan meliputi kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) usaha, teknis usaha, bimtek lanjutan/magang, dan keberlanjutan usaha," jelasnya. 

“Lanjutan dari bimtek ini nantinya, maka terwujud peningkatan mutu, packaging, marketing dan permodalan nantinya. Terkait permodalan, ada program yang dilaksanakan, yakni SIMAMAK (solusi mengatasi masalah keuangan). Untuk modal Rp100 juta ke bawah dibayar bunganya oleh pemerintah,” sambungnya.

Endrizal mengungkapkan ada 17 peluang usaha ekonomi kreatif bagi entrepreneur tersebut yakni, permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fashion, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan penerbitan dan aplikasi.

Dengan telah terciptanya 113.000 entrepreneur ini, serapan tenaga kerja juga menunjukkan tren positif, dari sektor UMKM ini saja serapannya sudah mencapai 178.674 orang. Angka itu diyakini akan terus bergerak seiring perkembangan unit usahanya.

Endrizal menyampaikan apabila perkembangannya bisa berjalan sesuai harapan, pada tahun 2026 dan awal 2027 nanti, diharapkan 100 entrepreneur akan punya pendapatan Rp2,1 miliar per tahun.

"Targetnya jelas 100 entrepreneur memiliki total pendapatan Rp2,1 miliar setahun pada tahun 2026 atau awal tahun 2027. Jadi tahapan dan targetnya jelas ya, itu yang sekarang terus kami kawal," tutupnya.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan secara garis besar penjabaran dari progul Sumbar Sejahtera itu banyak, dimana dua di antaranya adalah pengembangan unit usaha serta tata kelola koperasi modern berbasis digital dan menciptakan 100.000 entrepreneur dan women entrepreneur.

Untuk progul menciptakan 100.000 entrepreneur, baik itu entrepreneur dan women entrepreneur, pada tahun 2021 hingga tahun 2022, pihaknya lebih berfokus kepada sosialisasi konsep entrepreneur yang akan ditawarkan kepada para calon entrepreneur.

“Padahal, di pemerintahan bukan hanya entrepreneur saja yang perlu dijelaskan, tapi bagaimana menjadikan seseorang entrepreneur dengan konsep yang sangat sederhana dan aplikatif,” ungkap Mahyeldi.

Setelah dilakukan pembinaan untuk jadi entrepreneur, maka seseorang yang sebelumnya belum ada usaha menjadi punya usaha. Jika seandainya seseorang itu sudah ada usaha, mereka dibina, maka setelah itu usahanya meningkat.

“Dengan mencetak entrepreneur ini diharapkan akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja,” tegasnya.

Dia menyampaikan melalui program menciptakan 100.000 entrepreneur, masyarakat jadi terbiasa untuk berinovasi, sensitif terhadap setiap peluang, serta mereka juga menjadi lebih berani dalam mengambil risiko. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper