Bisnis.com, PALEMBANG – Perkembangan nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Sumatra Selatan pada Agustus 2024 mengalami penurunan sebesar 0,39% dibandingkan periode sebelumnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (Sumsel) Moh Wahyu Yulianto menyebut NTP di wilayah itu tercatat sebesar 123,70 atau terkontraksi dari bulan Juli yang tercatat 124,18.
“Masih tinggi, tetapi memang ada sedikit perlambatan dari bulan Juli 2024,” ujarnya, Senin (2/9/2024).
Penurunan NTP ini disebabkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani yang senilai 152,18 atau sebesar 0,59%. Sedangkan indeks harga yang dibayar petani juga terkontraksi 0,21% dengan nilai 123,03.
Wahyu memerinci, dari total lima subsektor terdapat tiga subsektor mengalami penurunan. Masing-masing yaitu subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,83%, subsektor peternakan 0,40%, dan subsektor perikanan 0,15%.
“Sementara subsektor yang mengalami kenaikan yaitu tanaman pangan sebesar 1,33% dan subsektor hortikultura yang mengalami perubahan 1,47%,” jelasnya.
Baca Juga
Adapun komoditas yang menyumbang andil NTP bulan Agustus di Sumsel meliputi barang produksi terdiri kopi, kakao, ayam ras, kelapa dan ketela pohon yang kompak mengalami penurunan.
Lalu, dari sisi indeks konsumsi rumah tangga juga mengalami kondisi yang sama dengan komoditas meliputi bawang merah, jeruk, telur ayam ras, kubis dan kol.
“Untuk komoditas dari indeks biaya produksi dan penambahan barang modal seluruhnya mengalami kenaikan yaitu dari sisi bensin, upah memanen, upah membajak, upah pemanenan dan upah penanaman,” pungkasnya.