Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Riau Juli 2024 Capai 2,22% Dipicu Cabai Rawit dan Rokok

Kepala BPS Riau Asep Riyadi menjelaskan inflasi y-on-y di Riau disebabkan oleh kenaikan harga pada sembilan kelompok pengeluaran.
Karyawan menyusun bungkus rokok bercukai di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menyusun bungkus rokok bercukai di Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik (BPS) Riau menyatakan daerah itu mengalami inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 2,22% pada Juli 2024.

Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mencapai 106,44. Kota Dumai mencatat inflasi tertinggi di provinsi ini dengan angka 2,47% dan IHK sebesar 106,77. Sementara itu, Tembilahan mencatat inflasi terendah sebesar 1,82% dengan IHK 105,23.

Kepala BPS Riau Asep Riyadi menjelaskan inflasi y-on-y di Riau disebabkan oleh kenaikan harga pada sembilan kelompok pengeluaran. 

"Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami kenaikan tertinggi sebesar 6,93%, diikuti oleh kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,36%. Selanjutnya Kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik sebesar 3,08%, kelompok pendidikan sebesar 2,32%, dan kelompok transportasi sebesar 1,66%," ujarnya, Kamis (1/8/2024).

Selain itu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya meningkat 0,81%, kelompok kesehatan 0,63%, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,32%, serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,25%.

Di sisi lain, beberapa kelompok mengalami deflasi y-on-y. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mencatat deflasi sebesar 0,24%, sementara kelompok pakaian dan alas kaki mengalami penurunan harga sebesar 0,19%.

Asep menyebutkan secara bulanan (month-to-month), Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,80% pada Juli 2024. Namun, jika dilihat secara tahunan (year-to-date), inflasi Riau tercatat sebesar 0,74%.

"Komoditas yang memberikan andil atau sumbangan inflasi m-to-m pada Juli 2024, antara lain cabai rawit, sigaret kretek mesin, emas perhiasan, kentang, angkutan udara, taman kanak-kanak, air kemasan, petai, bayam, sigaret kretek tangan, sepeda motor, sekolah menengah pertama, perbaikan ringan kendaraan, tas sekolah, jengkol, dan beberapa komoditas lainnya," ujarnya.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan deflasi m-to-m, antara lain cabai merah, bawang merah, tomat, ayam hidup, ikan baung, daging ayam ras, telur ayam ras, buncis, bawang putih, ketimun, terong, sawi hijau, sawi putih, ikan kembung, kol putih, beras, baju muslim wanita, dan beberapa komoditas lainnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper