Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Mardho Lestarikan Kue Jadul Melalui 'Palembang Harum'

Di tengah gempuran kue kekinian yang semakin mendominasi pasar, hal itu membuat kue tradisional semakin terlupakan.
Toko kue jadul “Palembang Harum” di Jalan Merdeka, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang./Bisnis-Rajidika
Toko kue jadul “Palembang Harum” di Jalan Merdeka, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang./Bisnis-Rajidika

Bisnis.com, PALEMBANG – Di tengah gempuran kue kekinian yang semakin mendominasi pasar, hal itu membuat kue tradisional semakin terlupakan.

Meskipun demikian, di Sumatra Selatan tepatnya di Jalan Merdeka, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, terdapat sebuah toko kue jadul bernama “Palembang Harum”.

Palembang Harum merupakan sebuah kedai kue yang memiliki konsep berjualan kue tradisional khas Kota Palembang yang membuat semua orang bernostalgia ketika mencicipi kue-kue jadul tersebut.

Mardho adalah nama panggilan akrab semua orang kepada pemilik kedai itu. Dia menjelaskan awal mula berdirinya kedai Palembang Harum hingga bisa dikenal luas oleh semua masyarakat khususnya masyarakat Kota Palembang.

“Dari keluarga kami itu mempunyai resep-resep kue Palembang dan waktu itu cuma dikonsumsi untuk kami pribadi ataupun acara-acara keluarga. Nah pada saat itu, aku berpikir kenapa tidak aku kembangkan karena melihat potensi bahwasanya kue Palembang ini berpotensi untuk dijadikan salah satu oleh-oleh,” ujar pria bernama lengkap Mardhotilla ini.

Dia juga menjelaskan ketika pertama kali merintis bisnisnya, Mardho memanfaatkan media internet sebagai sarana untuknya memasarkan produk-produk kue tradisionalnya kepada masyarakat luas.

“Jadi dari tahun 2012 sampai 2014 aku berjualan secara online terlebih dahulu, alhamdulillah nya mendapatkan respon yang lumayan bagus karena di tahun 2012 itu benar-benar aku berjuang untuk ngebranding kue-kue Palembang,” ujar pria 33 tahun ini.

Melihat banyaknya pengguna internet pada masa itu terutama pada platform messenger dan Twitter, ia mulai memanfaatkan platform itu untuk memasarkan produknya secara online dan berhasil mendapatkan respons yang positif.

“Di tahun itu juga lagi marak pengguna Blackberry Messenger, sama Twitter. Nah aku masuk dari situ alhamdulillah banyak respons bagus dan banyak teman-teman media melirik, dan akhirnya dari tahun 2012 hingga 2014 kita online,” ungkapnya.

Dia menuturkan awal membangun bisnis hanya memproduksi empat jenis kue tradisional saja mulai dari kue kojo, engkak ketan, manan sahmin, hingga bluder.

“Kalau aku cuma empat jenis waktu itu karena itu dulu yang mau aku fokuskan. Jadi, keempat kue itu menjadi satu paket dan belinya juga per paket waktu itu,” tuturnya.

Kue kojo
Kue kojo

Selama mengembangkan bisnis kue tradisional tersebut dahulunya orang-orang hanya bisa memesan melalui preorder saja, sehingga membuat pria kelahiran 1991 tersebut berpikir bagaimana caranya agar bisa menarik pembeli agar dapat langsung melihat berbagai kue khas yang disajikan.

Hingga akhirnya pada 2014 toko kue Palembang Harum pun berdiri dan merupakan pusat produksi serta perbelanjaan untuk jenis-jenis kue jadul miliknya.

“Jadi pada saat itu aku berpikir butuh tempat untuk pusat produksinya supaya pembeli bisa melihat langsung berbagai jenis kue yang disajikan dan pada tahun 2014 akhirnya membuka toko ini,” katanya.

Namun, perjalanan membangun bisnis kue itu tidak sepenuhnya berjalan lancar, terutama pada saat Covid-19 masuk ke Indonesia Ia mengaku sempat mengalami pasang surut bisnis miliknya hingga mengakibatkan omzet menurun karena pandemi dan lockdown kala itu.

“Pada saat pandemi tidak ada yang bikin acara, tidak ada yang perjalanan untuk bawa oleh-oleh akhirnya siapa yang ingin membeli kue aku,” tuturnya.

Namun, di tengah pandemi Covid-19 tak menghilangkan semangat Mardho untuk terus melakukan inovasi agar usahanya terus berjalan walaupun di tengah masa-masa sulit seperti pandemi hingga akhirnya ia menemukan solusi yang tepat.

“Aku berpikir bagaimana caranya agar tetap bertahan dan akhirnya ketemu solusi, aku membuat kue duren dan ketika aku luncurkan kue itu alhamdulillah usaha kembali berjalan,” ungkapnya.

Hingga saat ini Palembang Harum terus bertahan dan semakin dikenal oleh banyak masyarakat luas baik lokal maupun di luar Kota Palembang dan juga memiliki sebanyak 9 orang karyawan yang siap memajukan Palembang Harum.

Untuk terus bertahan di tengah banyaknya pesaing kue-kue modern, lulusan Politeknik Negeri Sriwijaya itu mengungkapkan bahwa ia selalu melakukan inovasi dan promosi serta evaluasi yang baik terhadap kue-kue miliknya sehingga ia mampu mempertahankan eksistensi bisnis miliknya.

Mardho juga mengaku melalui bisnis yang dijalankannya mendapatkan pemasukan yang lumayan cukup untuk dirinya dan para karyawan yang turut bekerja di kedai milik pria kelahiran Kota Palembang tersebut.

Sekarang, Palembang Harum sudah memproduksi banyak jenis kue yang dapat dinikmati masyarakat di antaranya ada maksuba, kue kojo, srikaya durian, bluder, dadar jiwo, gandus, engkak ketan, manan sahmin, kue 8 jam, hingga kue durian kini tersedia di kedai miliknya.

Mardho memiliki pengalaman yang sangat berkesan melalui kedai kue jadul miliknya seperti melihat banyaknya orang tua yang bernostalgia mengingat kenangan masa kecil saat mereka menyantap kue jadul tersebut.

Ia berpesan untuk terus melakukan apapun dengan kemampuan yang kita miliki secara konsisten serta evaluasi hasil dari apa yang sudah kita lakukan secepat dan sesingkat mungkin.

“Lakukan apa yang bisa kita lakukan dengan kemampuan kita, lakukan sesingkat dan secepat mungkin, lalu evaluasi dengan sebaik mungkin,” tutupnya.(Rajidika)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper