Bisnis.com, BATAM - Kinerja perbankan di Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan pertumbuhan positif di awal tahun ini. Pada posisi Januari kemarin, total kredit perbankan umum meningkat sebesar 7,84% dari Desember 2023 menjadi Rp48,39 triliun.
"Selain pertumbuhan kredit yang positif, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat sebesar 10,08% menjadi Rp 81,98 triliun," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Kepri Rony Ukurta Barus, Jumat (22/3/2024).
Rony memaparkan bahwa kredit bank umum didominasi oleh kredit produktif, dengan total penyaluran sebesar Rp28,03 triliun atau sebesar 57,93% dari total kredit.
"Sektor ekonomi dengan penyaluran kredit terbesar yakni untuk kebutuhan peralatan rumah tangga, termasuk pinjaman multiguna dengan total penyaluran sebesar Rp9,43 triliun atau sebesar 24,4% dari total kredit," ungkapnya.
Selain itu, total aset juga mengalami peningkatan. Pertumbuhannya secara year to year (yoy) meningkat sebesar 18,43% menjadi sebesar Rp120,85 triliun.
Sementara itu, untuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR), kinerjanya juga cukup baik karena mengalami pertumbuhan positif di sejumlah aspek, mulai dari pertumbuhan aset yang tumbuh sebesar 18,76% pada posisi Januari 2024 (yoy) menjadi Rp10,83 triliun.
Baca Juga
"Lalu kredit tumbuh sebesar 22,87% menjadi sebesar Rp7,95 triliun dan DPK tumbuh sebesar 18,56% menjadi Rp3,87 triliun," imbuhnya.
Kemudian beralih pada fungsi intermediasi Loan to Debt Ratio (LDR) periode Januari 2024, bank umum tercatat mengalami sedikit penurunan dibandingkan Januari 2023.
Namun berbeda dengan LDR BPR yang justru mengalami peningkatan. Selanjutnya, tingkat risiko kredit Non Performing Loan (NPL) perbankan baik bank umum maupun BPR di Keppri pada posisi Januari 2024 tercatat sedikit mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan posisi Januari 2023, namun rasio NPL Bank Umum masih berada dalam batas yang wajar.
Sementara itu, peningkatan rasio NPL pada BPR terutama disebabkan karena akan berakhirnya relaksasi Covid-19 sesuai dengan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/KDK.03/2024 tanggal 25 November 2022 yang akan berakhir pada 31 Maret 2024.
"Selain itu pada bulan Januari adanya peningkatan inflasi dari 2,76% pada Desember 2023 menjadi 3,38% pada posisi Januari 2024 yang dipicu oleh kenaikan harga beberapa komoditas di Batam," pungkasnya.(K65)