Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-siap, Ekonomi Riau Diprediksi Tumbuh Sampai 4,8%

Perekonomian Provinsi Riau pada tahun ini diprakirakan tetap tumbuh positif dan berdaya tahan terhadap rambatan risiko ekonomi global.
Kepala BI Riau Panji Achmad (kanan), didampingi Deputi Kepala BI Riau Sudiro Pambudi (kiri). /Bisnis-Arif Gunawan
Kepala BI Riau Panji Achmad (kanan), didampingi Deputi Kepala BI Riau Sudiro Pambudi (kiri). /Bisnis-Arif Gunawan

Bisnis.com, PEKANBARU -- Bank Indonesia Provinsi Riau menyatakan perekonomian daerah itu pada tahun ini diprakirakan tetap tumbuh positif dan berdaya tahan terhadap rambatan risiko ekonomi global. 

Kepala BI Riau Panji Achmad menyebutkan pihaknya memerhatikan perkembangan ekonomi terkini, baik dari faktor domestik maupun eksternal, dan memandang ekonomi Riau ke depan akan semakin baik.

"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi Riau di tahun 2024 dapat tetap tumbuh tinggi dalam kisaran 4,0% - 4,8% (yoy). Selain ditopang oleh kinerja sektor ekonomi utama, sektor tersier (jasa-jasa) diperkirakan juga akan membaik seiring pemulihan permintaan terutama permintaan domestik," ungkapnya, Jumat (15/3/2024).

Kemudian dia menyebutkan dari sisi perkembangan harga, inflasi gabungan 4 kota IHK di Provinsi Riau terkendali dan berada pada kisaran sasaran 2,5% plus minus 1%. 

Berbagai upaya stabilisasi harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Lebaran akan terus diupayakan sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi lonjakan harga komoditas pangan. 

Menurutnya sinergi pengendalian inflasi akan terus dilakukan bersama dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Upaya stabilisasi ini antara lain dilaksanakan dengan melalukan pemantauan harga, memperkuat stok pasokan berbagai bahan pangan pokok, memastikan kelancaran distribusi pasokan, serta melakukan intervensi harga seperti melalui operasi pasar, dan Gelar Pangan Murah. Ke depan, inflasi diharapkan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5% plus minus 1%," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler