Bisnis.com, BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam akan segera membangun sebanyak 961 unit rumah permanen warga Rempang, setelah pembangunan empat rumah contoh rampung. Targetnya selesai akhir tahun ini.
"Saat ini progres pembangunan empat rumah contoh telah rampung 70%. Pendataan terhadap warga yang terdampak juga terus kami lakukan, agar tidak ada hak-hak mereka yang terabaikan nanti," kata anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam Sudirman Saad, Rabu (28/2/2024).
Sudirman mengatakan BP Batam masih terus berupaya untuk melakukan sosialisasi terhadap seluruh warga yang terdampak proyek Rempang Eco-City.
"BP Batam sendiri telah menyiapkan konsep resettlement untuk masyarakat. Oleh sebab itu, hal-hal terkait teknis bisa didudukkan bersama agar bisa mempercepat proses pengembangan Kawasan Rempang," ungkapnya.
Di samping itu, tim terpadu pun juga telah menyiapkan beberapa kebijakan yang mengacu pada peraturan perundang-undangan. Sehingga, penanganannya pun tidak menimbulkan risiko hukum ke depan.
Prumusan kebijakan tersebut turut melibatkan beberapa unsur penting, mulai dari unsur Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri, Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Kantor Pertanahan Batam, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Adat Melayu (LAM) serta akademisi.
Baca Juga
"Dalam tahun ini juga, pembangunan 961 unit rumah lainnya ditargetkan bisa rampung menjelang akhir tahun 2024. Kita ingin realisasi pembangunannya bisa selesai tepat waktu, hal ini pun membutuhkan dukungan dari seluruh pihak," pungkasnya.(K65)