Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Tomat di Sumbar Lebih Mahal dari Bawang Merah

Kondisi harga sayur mayur di sejumlah pasar di wilayah Sumatra Barat mengalami kenaikan yang signifikan sejak sepekan terakhir ini.
Seorang petani memanen tomat di Desa Batu Palano, Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Senin (4/12/2023). Bisnis-Muhammad Noli Hendra
Seorang petani memanen tomat di Desa Batu Palano, Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Senin (4/12/2023). Bisnis-Muhammad Noli Hendra

Bisnis.com, PADANG - Kondisi harga sayur mayur di sejumlah pasar di wilayah Sumatra Barat mengalami kenaikan yang signifikan sejak sepekan terakhir ini.

Seperti penjelasan dari pedagang di Pasar Raya Padang, Arifin. Harga sayur mayur yang paling menonjol kenaikannya yakni untuk tomat. Dimana harga jual di pasar saat ini mencapai Rp20.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

"Sekarang itu harga tomat malah lebih mahal dari harga bawang merah. Sudah hampir sepekan ini harga tomatnya seperti itu," katanya, Senin (22/1/2024).

Dia menjelaskan untuk harga tomat berukuran sedang atau untuk di masa saat ini Rp20.000 per kg, sementara untuk tomat yang ukuran besar atau untuk dibuat jus itu mencapai Rp30.000 per kg.

"Biasanya harga tomat ini tertinggi Rp10.000 per kg. Jadi kenaikannya itu memang sangat signifikan," tegas Arifin.

Selain tomat, cabai merah juga mengalami kenaikan, hanya saja kenaikan harga cabai merah tidak terlalu signifikan. Biasanya Rp35.000 per kg, namun beberapa hari ini naik menjadi Rp40.000 per kg. Sedangkan untuk bawang merah harga harga saat ini Rp12.000 hingga Rp15.000 per kg nya.

Masyarakat yang datang di Pasar Raya Padang, Rina mengaku heran dengan kondisi harga tomat yang naik sangat signifikan.

"Tomat ini bagi kami ibu-ibu dapur sangat butuh, seperti untuk masak sambal goreng dan lainnya," ungkap dia.

Dia menyebutkan ketika harga tomat masih normal, tomat yang dibeli dipasar bisa mencapai 2 kg untuk per pekannya. Namun dengan kondisi harga tomat yang kini lagi naik ini, hanya mampu membeli 1 kg untuk keperluan per pekannya.

"Hemat belanja saja, semoga harganya kembali normal. Apalagi mau Ramadan ini, jangan sampai masih naik harga tomatnya pada Ramadan nanti," harap Rina.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar Novrial mengatakan penyebab naiknya harga sayur mayur di pasar saat ini disebabkannya menurunnya produksi pertanian di kawasan lereng Gunung Marapi, serta diperparah dengan kondisi cuaca hujan yang melanda Sumbar sejak Desember 2023 lalu.

"Akibat abu vulkanik yang membuat perkebunan masyarakat di dekat Gunung Marapi juga mempengaruhi produksi. Sehingga ketersediaan di pasar mulai minim," jelasnya.

Dia menyebutkan khusus untuk sayur mayur, Sumbar tidak pernah mengambil pasokan dari luar daerah. Artinya seluruh kebutuhan sayur mayur di Sumbar ini, datang dari dalam daerah.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar Ferdinal Asmin, menambahkan bahwa kawasan pertanian sayur mayur di Sumbar tersebar di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Solok, Padang Panjang, dan Solok Selatan.

"Dampak erupsi Gunung Marapi itu paling dirasakan bagi pertanian di Agam dan Tanah Datar. Sementara di Solok, Padang Panjang, dan Solok Selatan, masih aman," sebutnya.

Bicara produksi, Ferdinal mengaku belum bisa menyampaikan data secara detail terkait produksi pertanian sayur di Sumbar, mengingat kondisi bulan Januari masih berjalan.

"Data detail akan bisa saya sampaikan bila bulan Januari telah selesai. Tapi secara umum yang kami pantau, memang tengah terjadi penurunan produksi. Penyebabnya, cuaca hujan dan erupsi Gunung Marapi," kata dia.

Ferdinal memperkirakan stok sayur mayur akan kembali membaik saat memasuki bulan Februari nanti, karena masa panen akan dimulai pada penghujung bulan Januari 2024 ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper