Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kopi Tirto Kayu Aro dari Kabupaten Solok Resmi Diperkenalkan

Kopi arabika yang diproduksi di perdesaan Kayu Aro, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, resmi diperkenalkan ke publik dengan brand Kopi Tirto Kayu Aro.
Kopi Tirto Kayu Aro, yang diproduksi oleh masyarakat di Kayo Aro, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Selasa (28/11/2023). Kopi Tirto Kayu Aro resmi diperkenalkan usai berhasil melakukan pengelolahan setelah dibina oleh CSR Aqua Solok. istimewa
Kopi Tirto Kayu Aro, yang diproduksi oleh masyarakat di Kayo Aro, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Selasa (28/11/2023). Kopi Tirto Kayu Aro resmi diperkenalkan usai berhasil melakukan pengelolahan setelah dibina oleh CSR Aqua Solok. istimewa

Bisnis.com, SOLOK - Kopi arabika yang diproduksi di perdesaan Kayu Aro, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, resmi diperkenalkan ke publik dengan brand Kopi Tirto Kayu Aro.

Ketua Kelompok Tani Kopi Kayu Aro, Dori mengatakan lahirnya produk kopi ini setelah dibina oleh CSR Aqua yakni PT Tirta Investama atau Aqua Solok sejak tahun 2018 melalui Program Damping. Baginya, hal ini turut membantu perekonomian masyarakat di Kayu Aro.

"Masyarakat Kayu Aro kini punya brand kopi yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya, Selasa (28/11/2028).

Menurutnya dengan telah diperkenalkannya Kopi Tirto Kayu Aro ini, tidak hanya memberikan manfaat kepada kelompok tani saja, tapi masyarakat sekitar juga akan merasakan dampaknya.

Dia menjelaskan sebelum hadirnya CSR Aqua ini, petani kopi kwalahan untuk memasarkan kopi yang dipanennya, karena akses untuk menjual kopi ini sulit, dan jika pun terjual, hanya mendapatkan harga murah.

Hingga akhirnya Aqua datang membantu dan membangunkan rumah produksi kopi, serta memberikan pendampingan, dan sejak itu sampai sekarang, masyarakat resmi memiliki brand Kopi Tirto Kayu Aro.

"Dulu kopi hasil hasil panen yang kita jual itu Rp35.000 per kg green bean ke pengepul. Sementara kini, setelah mendapat pembinaan, petani sudah bisa menjual dengan standar kafe yakni seharga Rp110.000 per kg green bean," jelasnya.

Dia berharap dengan telah lahirnya brand ini, bukanlah langkah akhir, tapi merupakan langkah awal untuk terus lebih baik kedepannya, sehingga brand Kopi Tirto Kayu Aro bisa bersaing di pasar.

Sementara itu, Kepala Pabrik Aqua Solok, Endro Wibowo mengatakan rumah produksi kopi yang dibangun Aqua tersebut membudidayakan kopi sesuai dengan kaidah konservasi di berbagai tangkapan air (catchment area) dengan sistem agroforestri ramah lingkungan dan berkelanjutan yang dilengkapi dengan pembuatan torak.

"Jadi dengan hadirnya rumah produksi kopi ini membuktikan bahwa Aqua tidak hanya sekedar mengambil air. Namun juga berkontribusi terhadap konservasi air," tegasnya.

Endro menyampaikan adanya kepedulian Aqua terhadap pertanian kopi, karena hal tersebut menjadi bagian perusahaan bahwa Aqua tidak hanya mengolah air, tapi juga memiliki kewajiban untuk memasukan air ke dalam tanah.

"Jadi kami punya target bahwa air yang kami ambil itu dibandingkan dengan yang kami masukan itu lebih besar,” ujarnya.

Dikatakannya perusahaan tidak hanya turut melakukan pembinaan kepada petani kopi tapi, tetapi juga melakukan konservasi. 

Untuk itu, besar harapan Aqua keberadaan Kopi Tirto Kayu Aro dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Serta berharap adanya dukungan  pemerintah untuk mengenalkan kopi kayu aro ke depannya, sehingga produk tersebut semakin besar dan memanfaat lebih besar.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Solok, Ahpi Gusta Tusri, menyampaikan hal yang telah dilakukan PT Tirta Investama telah turut membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar Kayu Aro.

"Kami berharap kedepan Kopi Tirto Kayu Aro bisa berkembang kedepannya. Kepada petani saya meminta tetap konsisten untuk menjaga kualitas kopinya," ucapnya.

Dia menjelaskan saat ini sudah ada 10 produk kopi dari Kabupaten Solok yang telah memiliki merek sendiri, salah satunya Kopi Kayu Aro. Artinya Solok menjadi daerah yang kedepannya menjadi sentral kopi yang ada di Indonesia.

“Soal Bareh Solok sudah terkenal, sekarang kita berharap sentra kopi di Indonesia itu ada di Solok," harap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper