Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Komoditas Volatile Food Risiko Sumbang Inflasi Akhir Tahun di Palembang

Tren inflasi Palembang terus mengalami penurunan sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun lalu.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) memproyeksi terdapat sekitar tiga komoditas yang patut menjadi perhatian Pemerintah Kota Palembang dalam menjaga laju inflasi di akhir tahun 2023. 

Deputi Bank Indonesia Perwakilan Sumsel Nurcahyo Heru Prasetyo mengungkapkan tren inflasi Palembang terus mengalami penurunan sejak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun lalu. 

Akan tetapi, berkaca pada kenaikan inflasi pada bulan Oktober yang sebesar 0,53% (month to month) patut menjadi peringatan untuk menjaga laju inflasi pada November dan Desember 2023 tidak tembus di atas 4%. 

“Jika melihat hasil tracking kami (Bank Indonesia), pada bulan November ini terjadi kenaikan, sehingga perlu dijaga agar dua bulan di sisa tahun ini tidak menghasilkan inflasi di atas 4%,” ungkapnya, Senin (27/11/2023). 

Nurcahyo menjelaskan secara umum kenaikan harga bahan pangan di Palembang cukup terkendali. Namun tren inflasi yang naik membuat perhatian terhadap potensi kenaikan dari volatile food tetap harus dijaga. 

Adapun komoditas yang diperkirakan berpotensi mempengaruhi inflasi Kota Palembang diantaranya cabai merah, tahu tempe dan gula pasir. 

“Tahu tempe ini perlu diwaspadai kenaikan harganya karena harga impor kedelai cukup tinggi,” jelas dia. 

Di lain sisi, Pejabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kota Palembang Gunawan mengatakan untuk menjaga terjadinya inflasi yang tinggi pihaknya telah melakukan beberapa upaya, salah satunya yakni melakukan Memorandum of Understanding (Mou) dengan produsen, asosiasi dan agen bahan pangan. 

Beberapa diantaranya yakni MoU dengan peternak unggas, dan juga agen cabai di Kota Palembang. 

“Ada 391 komoditas yang bisa mempengaruhi inflasi, yang mana saja bisa kita lakukan (MoU) kita lakukan,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper