Bisnis.com, PALEMBANG -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman berencana menggelontorkan anggaran tambahan untuk menggenjot peningkatan produksi padi di wilayah Provinsi Sumatra Selatan.
Upaya itu dilakukan sejalan dengan fokus utama Kementerian Pertanian dalam menekan kegiatan impor serta mewujudkan Indonesia yang berswasembada pangan.
"Kami akan menyiapkan anggaran untuk 100 ribu hektare lahan di Sumsel," kata Andi, Selasa (14/11/2023).
Andi menilai, Sumatra Selatan (Sumsel) menjadi salah satu daerah yang cocok untuk mendukung ketahanan pangan di Tanah Air, lantaran memiliki berbagai karakteristik lahan tanam yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai kondisi.
Adapun lahan tanam yang ada di Sumsel diantaranya lahan sawah lebak, lahan sawah tadah hujan, lahan sawah irigasi teknis, dan lahan sawah pasang surut.
"Kita (Indonesia) sudah pernah diberikan penghargaan dari FAO karena berhasil swasembada dan sekarang saatnya kita harus melanjutkan. Karena ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara," tegasnya.
Baca Juga
Akan tetapi, kata Andi, keberhasilan program pembangunan pertanian dalam hal ini swasembada pangan tidak bisa lepas begitu saja dari peran penyuluh pertanian. Dia menegaskan para penyuluh harus semakin meningkatkan motivasi serta keterampilan maupun wawasan di bidang pertanian yang terus berkembang.
"Semoga anggaran tersebut bisa benar-benar terserap dan Sumsel bisa meningkatkan posisi sebagai penghasil pangan terbesar urutan keenam ke urutan keempat atau tiga nasional," jelasnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Agus Fatoni melaporkan jumlah keseluruhan desa dan kelurahan yang ada di Sumsel saat ini mencapai 3.263 dengan jumlah desa atau kelurahan yang telah terdaftar ke dalam simultan yakni sebanyak 3.245.
"Dari data itu (desa/kelurahan) jumlah petani yang sudah terdaftar ke dalam Sistem Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) 791.999 petani dan jumlah petani tersebut tergabung dalam 36.431 kelompok tani, 958 kelompok wanita tani, 2.921 gabungan kelompok tani dan 695 kelembagaan ekonomi petani," bebernya.
Fatoni menjelaskan dalam mendukung peningkatan produksi para petani Sumsel juga telah memiliki sebanyak 3.715 penyuluh dengan rincian 982 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Pemerintah dan Perjanjian Kerja (PPPK) 348 orang, 72 orang Tenaga Harian Lepas TB Penyuluh Pertanian, 403 orang Tenaga Harian Lepas (THL) APBD Kota.
"Dan pada tahun 2020-2021 Pemerintah Provinsi Sumsel melalui APBD-1 juga telah mengangkat sebanyak 1.910 orang THL," jelasnya.
Foto: Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman saat menemui para penyuluh pertanian di Sumatra Selatan. Bisnis/Indonesia