Bisnis.com, PEKANBARU -- Bank Indonesia menyatakan perekonomian di Bumi Lancang Kuning telah menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan selama 2023, karena didorong oleh sinergi kebijakan antara pemerintah daerah, instansi vertikal, dan pelaku usaha.
Kepala BI Provinsi Riau Muhamad Nur menyebutkan dukungan berbagai pihak terhadap perekonomian Riau itu, salah satunya bisa terlihat dari kontribusi industri perbankan, dengan memberikan kredit dan pembiayaan.
"Sampai Agustus 2023, industri perbankan di Provinsi Riau telah menyalurkan kredit senilai Rp136,92 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 2,76% (yoy). Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dari berbagai sektor telah mendorong perekonomian Riau menuju arah yang positif dan berkelanjutan," ujarnya, Selasa (17/10/2023).
Dia mengakui berdasarkan data, perekonomian Riau pada triwulan II telah tumbuh sebesar 4,88% (yoy), atau meningkat dari 3,88% (yoy) di triwulan sebelumnya. Hal ini menjadikan Riau sebagai provinsi dengan PDRB terbesar kedua di luar Jawa, memberikan kontribusi sebesar 4,81% terhadap PDB Nasional.
Menurutnya pertumbuhan ekonomi Riau didorong oleh penguatan permintaan domestik, terutama oleh daya beli masyarakat yang meningkat, yang mendorong konsumsi rumah tangga di berbagai sektor. Sementara itu, ekspor luar negeri tetap tumbuh positif meskipun harga komoditas tidak setinggi tahun sebelumnya.
Kemudian adanya dorongan dari perekonomian yang solid telah menciptakan daya tarik bagi investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Baca Juga
Data BKPM /Kementerian Investasi menunjukkan angka investasi yang ditanamkan di Riau telah mencapai Rp49,1 triliun, dengan peningkatan sebesar 10,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, serta telah menciptakan lapangan kerja bagi 33.240 tenaga kerja dan menjadikan Riau sebagai provinsi dengan investasi terbesar ke-6 secara nasional.
"Sektor ekonomi Riau mencatat kinerja yang baik, terutama pada sektor komoditas CPO, Pulp and Paper, dan migas. Kebijakan responsif dari pemerintah terkait tata kelola produk kelapa sawit, bersama dengan ekspansi perusahaan pulp dan paper serta aktivitas pengeboran sumur di Blok Rokan, telah berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan kinerja sektor pertambangan," pungkasnya.