Bisnis.com, PEKANBARU -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru bakal menggelar operasi pasar guna mengintervensi kenaikan harga beras yang memicu kenaikan inflasi.
Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin menyampaikan mereka telah menerima arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk terus melaksanakan operasi pasar sebagai upaya menjaga stabilitas harga beras. Langkah ini sudah mereka jalankan selama dua bulan terakhir.
"Sebelum melaksanakan operasi pasar lanjutan, kami akan melaporkan rencana ini kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru. Sebelumnya Disperindag telah sukses menggelar operasi pasar di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Rumbai dan Kulim, kala itu dilaksanakan di tujuh lokasi yang berbeda," ungkapnya, Rabu (11/10/2023).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Riau September 2023 sebesar 2,28 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Sedangkan secara bulanan atau month-to-month (mtm) inflasi tercatat sebesar 0,19 persen.
BPS menyatakan penyebab inflasi tahunan, yakni kelompok makanan dan minuman serta tembakau dengan beras sebagai pemicu utama. Beras tercatat mengalami inflasi dengan andil 0,55 persen, rokok kretek filter dengan andil 0,19 persen dan bawang putih 0,08 persen serta rokok putih 0,07 persen.
Kemudian menurut informasi dari Disketapang Pekanbaru, terdapat 22 kelurahan yang masuk dalam kategori rentan pangan. Operasi pasar nantinya akan diprioritaskan di wilayah-wilayah tersebut.
Baca Juga
Zulhelmi menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pj Wali Kota dan akan berkolaborasi dengan Disketapang dalam penyelenggaraan operasi pasar ini.
"Sebelumnya, Disperindag telah mengadakan pasar murah di lima lokasi pada 29 September 2023 sebagai respons atas kenaikan harga beras yang telah terjadi sejak awal September. Pasar murah tersebut menyediakan sejumlah bahan pokok, termasuk beras, dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu Kepala Bidang Tertib Perdagangan dan Perindustrian Disperindag Pekanbaru, Riznaldi Ananta Pratama, menjelaskan setiap pasar murah menyediakan 2 ton beras Bulog, termasuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp53.000 per 5 Kg atau Rp10.600 per Kg.
Masyarakat juga bisa mendapatkan Beras Kita (beras premium Bulog) dengan harga Rp71.000 per 5 Kg atau Rp14.200 per Kg. Pasar murah ini juga menawarkan Minyak Kita seharga Rp14.000 per liter, Minyak Goreng Kita seharga Rp15.500 per liter, dan Gula Pasir Kita dengan harga Rp14.500 per Kg.
Langkah ini diakui pihaknya merupakan salah satu upaya dari Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru dalam menanggapi kenaikan harga beras dan menekan inflasi, serta menggelar program pangan murah demi memberikan solusi dan kesejahteraan bagi masyarakat di Kota Bertuah.