Bisnis.com, Medan – Sebanyak 11 desa di Sumatra Utara (Sumut) yang masuk kategori daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) akhirnya teraliri listrik selama 24 jam.
Ke-11 desa tersebut tersebar di berbagai kabupaten di Sumut, yakni Kabupaten Langkat, Asahan, Nias Selatan, Tapanuli Utara, Labuhan Batu Selatan, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, dan Nias Utara.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumut Awaluddin Hafid menuturkan PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 27,145 kilometer sirkuit (Kms) serta 10 unit trafo distribusi dengan total daya 600 kilo Volt Ampere (kVa) selama periode Juli-Agustus 2023 dengan menggunakan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah.
“Selamat kepada 489 pelanggan di 11 desa kini telah dapat menikmati listrik PLN selama 24 jam. Semoga dengan adanya listrik dapat meningkatkan perekonomian, kesejahteraan dan pendidikan,” ujar Awaluddin, Jumat (15/9/2023).
Pemerataan akses ketenagalistrikan di daerah 3T merupakan program pemerintah bersama stakeholder terkait untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Guna mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan di daerah-daerah terpencil untuk mewujudkan energi yang berkeadilan, pemerintahpun telah menyuntikkan dana PMN sebesar Rp10 triliun kepada PLN di tahun 2023 ini.
Baca Juga
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung dalam kunjungan pemantauan elektrifikasi di Sumut berharap, PLN mampu menjalankan amanah pemerintah untuk menerangi desa-desa di daerah 3T.
“PLN salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang ketenagalistrikan merupakan mitra kerja komisi VI DPR RI. Dalam menjalankan program pemerintah untuk menerangi hingga ke pelosok negeri, kami berkewajiban untuk memastikan program tersebut berjalan sesuai harapan pemerintah,” ujar Martin.
Anggota fraksi partai Nasdem ini juga berharap masyarakat di desa-desa terpencil yang telah dijangkau listrik PLN dapat memanfaatkan sumber daya tersebut untuk kegiatan yang lebih produktif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sebagaimana dilansir dari laman resmi PLN, perusahaan BUMN ini telah menerima kucuran dana PMN sejak 2020 untuk membangun infrastruktur energi di seluruh nusantara.
Tahun 2022 lalu Komisi VI DPR RI kembali menyetujui suntikan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp10 triliun kepada PLN sebagai bentuk kehadiran negara untuk masyarakat. Pengajuan dana PMN oleh PLN ini ditujukan untuk sejumlah proyek, salah satunya membangun infrastruktur ketenagalistrikan di daerah-daerah tetinggal, terluar, dan terdepan (3T).
PLN sendiri mencatat, hingga 2022 ada kurang lebih 4.700 desa yang masih belum mendapatkan akses listrik PLN. Selain itu, sebanyak 293 desa belum menikmati listrik sama sekali dan sisanya menikmati secara mandiri. (K68)