Bisnis.com, PEKANBARU-- Pengusaha pariwisata dari Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Riau menilai pembangunan jalan tol Bangkinang-Pangkalan yang menghubungkan Riau-Sumbar bakal mendorong perkembangan pariwisata di kedua daerah.
Ketua Asita Riau Dede Firmansyah menyebutkan memang saat ini pariwisata kedua provinsi itu telah lama terhubung lewat jalan nasional. Nantinya lewat jalan tol, tentu saja sektor ekonomi daerah itu bakal semakin meningkat.
"Memang proyek tol ini telah menjadi target pemerintah pusat untuk menghubungkan berbagai daerah di Sumatra, termasuk antar Riau dengan Sumbar," ujarnya, Senin (28/8/2023).
Dia mengakui potensi ekonomi lokal seperti pariwisata serta ekonomi kreatif (ekraf) di sekitar Bangkinang hingga Pangkalan Sumbar bakal semakin bertumbuh. Dimana sebelumnya sudah banyak usaha mikro kecil seperti kuliner dan oleh-oleh yang kerap disinggahi masyarakat saat melintasi jalan nasional.
Lalu setelah hadirnya jalan tol nanti, diharapkan bakal didukung dengan adanya rest area atau area istirahat yang memiliki beragam fasilitas penunjang serta dengan tempat makan dan minum yang bisa diisi oleh pelaku UMKM setempat.
Menurutnya rest area di sepanjang tol harus direncanakan dengan baik, agar para wisatawan merasa nyaman dan mendapatkan fasilitas yang representatif. Kehadiran rest area yang baik juga dapat membantu mempromosikan produk-produk UMKM lokal.
Baca Juga
"Dengan proyek tol Bangkinang-Pangkalan ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi lokal akan semakin bergairah, sementara konektivitas yang lebih baik akan membantu mendatangkan lebih banyak wisatawan ke daerah Riau dan Sumbar," pungkasnya.
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) pemilik konsesi jalan tol Trans Sumatra terus mendorong progres pembangunan fisik jalan bebas hambatan di Pulau Andalas, termasuk di ruas Bangkinang-Pangkalan Tahap I.
EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), Tjahjo Purnomo menyebutkan progres fisik proyek pembangunan jalan tol Bangkinang-Pangkalan telah mencapai tahap yang signifikan, dengan progres pengerjaan yang telah mencapai 76,61 persen per 31 Juli 2023.
"Untuk progres fisik tol Bangkinang-Pangkalan Tahap I (Bangkinang-Koto Kampar) telah mencapai 76,61 persen. Sementara untuk pengadaan lahan yang diperlukan proyek ini telah mencapai 93,80 persen," ungkapnya.
Dia mengakui proyek jalan tol ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan infrastruktur dan konektivitas daerah, serta potensi yang membawa manfaat bagi sektor pariwisata. Selain merangsang pertumbuhan ekonomi melalui konektivitas yang lebih baik, proyek ini diharapkan akan mendorong bisnis pariwisata lokal untuk berkembang.
Sementara itu di ruas tol Pekanbaru-Bangkinang dengan panjang 31 km, sebelumnya telah dioperasikan dan dibuka untuk umum sejak awal 2023. Dia menyebutkan konstruksi lanjutan di KM 0 masih terus berlangsung, dimana progres pengerjaan fisik dari 0 hingga 40 km mencapai 93,21 persen, dan pengadaan lahan telah mencapai 100 persen.