Bisnis.com, PALEMBANG – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengapresiasi hasil positif yang telah dicapai melalui integrasi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) ke PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).
Sebagaimana diketahui, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) telah resmi menjadi anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) pada 19 Desember 2022 untuk memperkuat posisi BUMN Subklaster Semen dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif.
Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN RI Hendrika Nora Osloi Sinaga melakukan kunjungan pabrik di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, Kamis (24/8/2023).
Kunjungan tersebut dalam rangka monitoring dan evaluasi capaian key performance indicator (KPI) penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2022. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau hasil integrasi SMBR ke SIG.
Selama kunjungan tersebut, Hendrika Osloi Sinaga didampingi oleh Direksi SMBR antara lain Direktur Utama Daconi Khotob, Direktur (Fungsi Keuangan & SDM) Rahmat Hidayat dan Direktur (Fungsi Operasi) Suherman Yahya serta Direksi SIG yaitu Direktur Operasi Reni Wulandari.
“Integrasi ini membawa dampak signifikan dalam meningkatkan kinerja keuangan, jalur distribusi, dan penguatan posisi pasar semen, terutama di wilayah Sumatra Selatan yang telah menjadi basis pemasaran SMBR," ujar Hendrika dalam keterangan pers.
Baca Juga
Dalam paparannya, Direktur Utama SMBR Daconi Khotob menjelaskan capaian realisasi penciptaan nilai integrasi atau value creation ini hingga Juli telah melebihi target atau sebesar Rp217,3 miliar (157% terhadap target Rp138,4 miliar atau 78% terhadap target 2023 Rp279 miliar). Rinciannya, terdiri dari realisasi penciptaan nilai inisiatif sesuai dokumen kajian bersama Rp198,6 miliar dan realisasi penciptaan nilai inisiatif baru Rp18,7 miliar.
“Beberapa inisiatif baru yang mampu memberikan kontribusi terhadap penciptaan nilai integrasi, antara lain implementasi optimalisasi pemeliharaan pabrik, efisiensi nilai persediaan spare part, reprofiling pinjaman sindikasi, efisiensi biaya dari tender asuransi bersama,” katanya.
Dia menambahkan capaian nilai integrasi ini juga didorong oleh peningkatan produktivitas karyawan. Hal ini disebabkan sekitar 87% dari mayoritas karyawan SMBR merupakan para milenial.
“Artinya, mereka siap untuk berkolaborasi demi kemajuan perusahaan dan holding, serta siap untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi,” tegasnya.
Integrasi yang sukses ini memperkuat posisi SIG sebagai pemain kunci dalam industri semen, dengan SMBR yang kini secara solid menjadi bagian tak terpisahkan. Capaian ini tidak hanya memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen, tetapi juga menciptakan momentum positif untuk menghadapi tantangan pasar yang kompetitif di masa mendatang.