Bisnis.com, PEKANBARU - Viera Pekanbaru, sebuah usaha oleh-oleh yang dikelola oleh Bunda Viera/Evi Arneti, mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Evi mengakui peningkatan bisnis wisata kuliner di Pekanbaru, Riau, telah mencapai tingkat yang luar biasa dibandingkan dengan 2015 lalu saat dirinya mulai menggeluti usaha itu.
Dia menyebut usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang makanan masuk dalam kategori ekraf (ekonomi kreatif), lalu bisnis fashion ikut mengalami kemajuan yang luar biasa di Pekanbaru Riau.
"Sekarang Pekanbaru menawarkan beragam makanan serta kuliner khas dan unik, seperti di lokasi Tugu Keris itu misalnya, kemudian toko oleh-oleh juga semakin banyak meskipun dulu sangat sedikit dibandingkan sekarang," ungkapnya Jumat (14/7/2023).
Menurutnya keunikan ini menjadi daya tarik bagi Pekanbaru, dimana meskipun bukan kota wisata, tetapi jumlah pengunjung yang datang ke Pekanbaru sangat banyak. Para tamu itu biasanya datang untuk berbisnis dan menghadiri meeting dari kantor, dan tujuannya bukan untuk berwisata. Tapi ini menjadi peluang sehingga usaha oleh-oleh memiliki potensi untuk mendapatkan cuan.
Evi menyebut setelah 8 tahun berjalan, Viera saat ini telah meraih banyak prestasi. Diantaranya mendapatkan penghargaan dari Anugerah Pesona Indonesia (API) di posisi kedua, yang merupakan prestasi di tingkat nasional. Selain itu, Viera juga mencatat rekor Museum Rekor Indonesia (mURI) dengan kerjasama bersama Hotel Talam Durian, dengan pembuatan talam durian sepanjang 9 meter.
Saat ini, Viera tengah berjuang untuk meraih nominasi API dalam kategori destinasi wisata tempat belanja terbaik di Indonesia. Pada kesempatan sebelumnya, Viera membawa nama makanan khas Pekanbaru, dan sekarang mewakili merek, dan berharap bisa meraih kemenangan.
"Pencapaian terbesar yang kami sudah raih adalah menciptakan 150 lapangan kerja di Viera dan memiliki 150 mitra UMKM yang berada di bawah naungan bisnis kami," ungkapnya.
Evi menjelaskan cabang outlet Viera, yang saat ini beroperasi di 3 lokasi, akan bertambah dengan pembukaan cabang keempat. Pembukaan cabang baru ini rencananya terletak di daerah Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru. Pemilihan lokasi di sana dikarenakan menjadi pusat kuliner halal Pekanbaru.
Terkait bisnis Viera dengan Ketan Talam Duriannya, Evi menyebut usaha itu dimulai dari kegundahan dirinya karena belum adanya makanan khas Riau yang dikenal oleh banyak orang. Kondisi itu memotivasi dirinya untuk semakin serius mengembangkan produk oleh-oleh khas Riau.
Awalnya, Evi hanya menjual jajanan rumahan kue talam dengan kemasan biasa. Namun, datang permintaan tamu untuk menjadikan produknya sebagai oleh-oleh Riau, sama seperti pancake, bolu kemojo. Lalu dia mulai membuat kue talam durian yang dipesan oleh keluarga dan tetangganya.
Karena antusiasme dan respons yang positif dari pelanggan, mendorong dirinya untuk lebih fokus pada oleh-oleh. Evi kemudian meluncurkan produk dengan brand "Viera" dan mengembangkan kemasan box di Pekanbaru. Pada kemasan itu ditekankan sebagai oleh-oleh Pekanbaru, dan menonjolkan nama Ketan Talam Durian, sedangkan nama Viera tidak terlalu besar.
"Strategi branding ini diikuti oleh banyak pelaku usaha lainnya sehingga semakin banyak yang memproduksi oleh-oleh Ketan Talam Durian. Ini mencontoh keberhasilan seperti bakpia Yogyakarta yang dapat ditemukan di berbagai lokasi, dan bika ambon di Medan," ungkapnya.
Sebagai pelopor di bidangnya, Evi menyadari perlu waktu untuk mengukuhkan posisinya sebagai Top of Mind di benak masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya akan terus berinovasi dalam produk. Viera aktif di media sosial dan juga memanfaatkan marketplace seperti Shopee dan TikTok untuk memperluas jangkauan pemasaran.
Dia menyadari pentingnya mengikuti pola-pola yang ada di era sekarang, tidak bisa lagi mengandalkan strategi lama. Viera akan terus berinovasi dalam pengembangan produk. Harapannya usaha oleh-oleh kuliner di Pekanbaru dapat mengejar ketertinggalannya dari kota-kota seperti Bandung dan Yogyakarta, yang telah mengembangkan usaha UMKM dengan kreatifitas dan adaptasi yang baik.
Evi menyadari untuk mendapatkan perhatian publik, harus terus berinovasi, berbeda, dan dapat bertahan ke depan. Pekanbaru menurutnya punya keunggulan dengan beragam makanan enak, berkat perpaduan cita rasa Melayu-Minang, Medan, Jambi.
"Tidak bisa terlalu idealis dalam usaha kuliner, dan harus bisa beradaptasi dengan selera pasar, yang menjadi salah satu kunci sukses dalam bisnis kuliner, seperti kue talam itu harus begini, nah kami adaptasi dengan buat Ketan Talam rasa Durian," ujarnya.
Akhirnya, Viera menyadari bisnis kuliner oleh-oleh memiliki peluang yang sangat besar di Pekanbaru karena kebutuhan dasar manusia untuk makanan. Asalkan makanannya enak, orang akan mencarinya dan membelinya, terlepas dari berapapun harganya. Penduduk Pekanbaru dinilai cenderung sibuk bekerja dan konsumtif, sehingga bisnis kuliner memiliki peluang yang besar untuk berkembang di masa mendatang.