Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELAJAH INVESTASI SUMSEL: Bappeda Dorong Investasi Sumsel Terus Menggeliat

Kepala Bappeda Sumsel Regina Ariyanti mengakui realisasi iklim investasi yang baik dan kondusif merupakan salah satu tanggung jawab bersama.
Kepala Bappeda Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Regina Ariyanti (kiri) saat menerima kepala perwakilan Bisnis Indonesia Sumbagsel Herdiyan (kanan) di Kantor Bappeda Sumsel, Selasa (20/6/2023). Bisnis/Husnul Iga Puspita
Kepala Bappeda Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Regina Ariyanti (kiri) saat menerima kepala perwakilan Bisnis Indonesia Sumbagsel Herdiyan (kanan) di Kantor Bappeda Sumsel, Selasa (20/6/2023). Bisnis/Husnul Iga Puspita

Bisnis.com, PALEMBANG - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel)  mendorong investasi di Bumi Sriwijaya semakin menggeliat. 

Kepala Bappeda Sumsel Regina Ariyanti mengakui realisasi iklim investasi yang baik dan kondusif merupakan salah satu tanggung jawab bersama. 

Sebagai lembaga perencana, pihaknya memiliki andil untuk membuat perencanaan pembangunan yang akurat dan optimal, sehingga berdampak langsung pada peningkatan jumlah investor yang menanamkan modalnya.

Meski begitu, kata Regina, berbagai persoalan yang tersimpan juga menjadi faktor penghambat terwujudnya investasi di Sumsel. 

“Persoalan klasiknya, ya, seperti infrastruktur atau nilai dari komoditas kita sendiri. Seperti sawit, apakah memang sudah memenuhi kualitas yang berkelanjutan sehingga investor tertarik,” kata Regina, dikutip Rabu (21/6/2023). 

Menurutnya, perbaikan mutu pada hasil produksi berbagai sektor yang ada di Sumsel juga patut mendapat sorotan. 

Seperti halnya komoditas karet. Meskipun memiliki area perkebunan karet yang luas, tetapi produktivitas dan kualitas yang dihasilkan dari sektor karet belum optimal. Hal itu tentunya akan berdampak pada lemahnya daya saing yang secara otomatis menurunkan minat investor.

Regina menambahkan, pihaknya juga sangat berfokus dalam menjawab tantangan besar di sektor batu bara, dimana mengacu pada rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) nasional, memutuskan operasional penambangan batubara akan diistirahatkan.

“Memang cukup dilema, karena batu bara ini menjadi satu sektor penyumbang PDRB besar untuk Sumsel. Sehingga kami sangat bekerja keras untuk bisa menentukan kebijakan yang paling pas,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perekonomian dan Pendanaan Pembangunan Bappeda Sumsel Hari Wibawa menerangkan terdapat peluang dan tantangan pada industri di Sumsel yang menyangkut terjadinya investasi. 

Secara makro, Hari membeberkan, kondisi karet memiliki hasil produksi yang besar mencapai 1 juta ton lebih. Akan tetapi, hanya sekitar 17 persen jumlah karet yang diserap untuk industri barang jadi di dalam negeri.

“Terdapat gap utilisasi karet di Sumsel, dimana hasil karet lebih banyak di ekspor sementara untuk hilirisasi karet masih sangat kesulitan,” ujar Hari.

Kemudian pada sektor unggulan yaitu batubara, potensi memang masih sangat besar. Hari mengakui sempat ada rencana investasi, namun masih belum terealisasi. 

“Rencananya kemarin itu ada (investor), tapi sayangnya belum jadi. Tetapi kita harapkan kedepan akan ada lagi investor yang akan mengolah hasil batu bara kita,” katanya. 

Dengan melihat besarnya tingkat ekspor dibanding pengolahan barang jadi di dalam negeri, imbuhnya, perencanaan yang patut dipertimbangkan berkaitan dengan investasi di Sumsel adalah menarik investor untuk melakukan hilirisasi. 

Baik itu dari hasil sektor unggulan batubara dan sektor lain yang berpotensi untuk menarik minat investor. “Jadi ke depan bagaimana kita bisa menarik investor agar bisa menghilirisasi di Sumsel,” tegasnya.(K64)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper