Bisnis.com, PADANG - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap Duta Petani Milenial - Duta Petani Andalan (DPM - DPA) dapat menjadi bagian dari regenerasi petani dan mampu untuk mengantisipasi perubahan iklim dan krisis pangan global.
"Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan adalah masa depan pertanian bangsa ini. Sehingga melalui Temu Profesi DPM/DPA di Padang ini, ada usulan untuk memajukan lagi sektor pertanian. Khususnya mengantisipasi perubahan iklim dan krisis pangan global," sebut Syahrul, Minggu (11/6/2023).
Mentan menyatakan dunia akan dihadapkan pada ancaman krisis pangan global, di mana 30 persen produktivitas pertanian diprediksi akan terus menurun.
Untuk itu, karenanya harus ada gagasan-gagasan, terobosan-terobosan seperti tiap kabupaten harus dapat menjadi lumbung pangan dan juga lebih mendorong penggunaan pupuk organik. Dia juga mengimbau petani memanfaatkan fasilitas permodalan seperti KUR.
"Satu hal lainnya adalah pemanfaatan KUR (Kredit Usaha Rakyat) sektor pertanian untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis pertanian," ucapnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, juga mengatakan, masa depan pembangunan pertanian ada di tangan Temu Profesi DPM/DPA. Dimana sepuluh tahun kedepan para generasi muda lah yang mengambil bagian dari proses regenerasi petani.
"Jadi kalian harus bersiap untuk menerima tongkat estafet,” sebutnya.
"Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan kita harapkan bisa menularkan inspirasi tentang pengelolaan pertanian di masa depan. Dan Temu Profesi ini adalah ajang tepat untuk sharing bagaimana menjadi petani dan pebisnis yang tangguh," sambung Dedi.
Sementara itu Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengatakan acara Temu Profesi DPM/DPA berlangsung dua hari, yakni dari Sabtu (10/6) kemarin sampai akan berlangsung selama dua hari, hingga Minggu (11/6) ini. Kita pun menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten.
Pada hari pertama, narasumber antara lain Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, Bupati Maros Chaidir Syam. Dilanjutkan pada hari kedua, narasumber yang dihadirkan adalah Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Rektor IPB University Arif Satria.
"Selain itu, narasumber lainnya pada hari kedua antara lain BUMD Pelalawan PD Tuah Sekato, dan perwakilan Bayer Indonesia," tuturnya.