Bisnis.com, BATAM - Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebut Batam masih menjadi salah satu lokasi strategis dalam menggaet investasi asing. Hal ini karena Batam masih punya daya saing potensial dengan negara-negara tetangga.
"Batam masih diperhitungkan sebagai salah satu daerah yang menopang perekonomian di Indonesia. Untuk itu, apa yang sudah dijalankan Badan Pengusahaan (BP) Batam selama ini harus terus dioptimalkan demi pertumbuhan ekonomi," kata Susi melalui keterangan resmi saat rapat Dewan Pengawas (Dewas) Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (PBPB) Batam di Jakarta baru-baru ini.
Susi melihat sejumlah indikator penentu yakni pembangunan infrastruktur Batam yang cukup pesat, lalu indeks pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang tumbuh cukup baik di angka 6,84 persen. Angka tersebut melebihi target pertumbuhan nasional yang ditetapkan tumbuh hingga 5,3 persen.
"Banyak yang mengatakan seharusnya pembangunan ini dimulai sejak beberapa tahun sebelumnya. Tapi walaupun demikian, pelaku usaha cukup puas dengan pembangunan di Batam. Secara umum kita optimis. Bapak Presiden sangat berharap kawasan Asean berpotensi mengangkat pertumbuhan ekonomi secara global," tuturnya.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi juga optimis pertumbuhan ekonomi tahun 2023 akan tumbuh sebesar 7 persen. Ia berkomitmen bahwa BP Batam akan terus berupaya mengangkat pertumbuhan ekonomi dan investasi di Batam.
"BP Batam telah melaksanakan berbagai strategi peningkatan ekonomi, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga kemudahan-kemudahan perizinan bagi pelaku usaha," ujarnya.
Dengan optimisme tersebut, BP Batam telah menyiapkan langkah-langkah esensial lainnya untuk mendukung cita-cita Batam sebagai kawasan industri yang berdaya saing di tingkat internasional, khususnya di kawasan Asean. (K65)