Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Pusat Statistik Provinsi Riau menyatakan pada April 2023, gabungan 3 kota di Provinsi Riau mengalami inflasi Year On Year (April 2022 - April 2023) sebesar 4,90 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 114,79, namun secara bulan ke bulan mengalami deflasi 0,02 persen.
Kepala BPS Riau Asep Riyadi mengatakan dari tiga kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi yoy yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 4,93 persen dan secara mtm mengalami deflasi sebesar 0,01 persen, Kota Dumai sebesar 5,29 persen dan mtm mengalami deflasi sebesar 0,16 persen.
"Sementara untuk Kota Tembilahan sebesar 3,35 persen dan secara mtm mengalami inflasi sebesar 0,42 persen," ungkapnya Selasa (2/5/2023).
Dia memaparkan inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 16,04 persen, diikuti kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 6,62 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,07 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,90 persen.
Selanjutnya dari kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,31 persen, kelompok kesehatan sebesar 2,29 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,27 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,36 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,21 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,31 persen. Di sisi lain satu kelompok mengalami deflasi yoy yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,81 persen.
Kemudian untuk komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada April 2023, antara lain: bensin, beras, rokok kretek filter, angkutan udara, telur ayam ras, mobil, nasi dengan lauk, kontrak rumah, sewa rumah, bakso siap santap, dan lainnya.
Sementara secara month to month terjadi deflasi dimana beberapa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi, antara lain: cabai merah, cabai rawit, ikan tongkol, beras, apel, ayam hidup, tomat, kangkung, dan lainnya.
"Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, seluruh kota mengalami inflasi yoy, dengan inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Dumai sebesar 5,29 persen, diikuti oleh Kota
Padang sebesar 5,28 persen dan Kota Bandar Lampung sebesar 5,15 persen. Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 2,78 persen. Sedangkan berdasarkan urutan inflasi yoy kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut yaitu: Dumai urutan ke-1, Pekanbaru urutan ke-6 dan Tembilahan urutan ke-22," pungkasnya.