Bisnis.com, PALEMBANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mengimbau pemerintah daerah untuk siaga terhadap potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau tahun ini.
Hal itu mengingat beberapa wilayah di Sumsel seringkali menjadi area rawan karhutla. Kepala BPBD Sumsel Iriansyah menilai Pemda sudah sepatutnya lebih dulu melakukan upaya mitigasi kebakaran hutan.
"Misalnya mempersiapkan personel maupun peralatan pemadam karhutla," ujar Iriansyah, dikutip Kamis ( 27/4/2023).
Iriansyah menjelaskan, berdasarkan pada prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kemarau pada tahun ini akan mengalami tingkat kekeringan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Sehingga, kata Iriansyah, semua daerah harus siaga lebih awal dan segera melakukan mitigasi.
Dia menambahkan, untuk wilayah Sumsel sendiri terdapat 10 daerah yang masuk sebagai daerah rawan karhutla.
Akan tetapi, terdapat empat daerah yang mesti mendapat perhatian khusus yaitu daerah yang memiliki lahan gambut, seperti Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), dan Muara Enim.
”Jika lahan gambut sudah terbakar, akan sulit untuk dipadamkan. Karenanya semaksimal mungkin harus ditangani jika terpantau ada karhutla, meski titiknya kecil,” terangnya.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim, Kebakaran Hutan, Lahan (PPIKHL) Wilayah Sumatra Ferdian Kristanto mengatakan persiapan lebih awal perlu dilakukan lantaran pada awal tahun 2023 saja kebakaran lahan sudah terjadi di beberapa titik.
Seperti di Kecamatan Pemulutan Barat, Ogan Ilir dan di Kecamatan Pampangan, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Menurut Ferdian, pemerintah dan semua pihak harus berkaca pada pengalaman tahun 2015 dan 2019, dimana terjadi kebakaran ratusan ribu hektar lahan di Sumsel, akibat kemarau panjang.
"Dari kejadian itu, kata dia, sudah seharusnya semua pihak lebih waspada dan melakukan persiapan dini,” kata Ferdian.
Ferdian mengatakan jika persiapan yang dilakukan sudah baik, diharapkan mampu mengendalikan dampak asap yang akan muncul.
Lebih lanjut, kata dia, saat ini pihaknya telah menyiapkan beberapa hal diantaranya membuah posko di kawasan rawan, serta melakukan kegiatan latihan bersama. (K64)