Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Kepri Imbau Masyarakat Tidak Gunakan Mata Uang Asing sebagai THR dan Infaq

Sebagai mata uang resmi, rupiah wajib digunakan saat bertransaksi, termasuk juga saat bagi-bagi THR nanti.
Foto gambar mata uang rupiah dengan nominal Rp100.000. - Bloomberg/Brent Lewin
Foto gambar mata uang rupiah dengan nominal Rp100.000. - Bloomberg/Brent Lewin

Bisnis.com, BATAM-Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) mengimbau warga Kepri agar tidak menggunakan mata uang asing saat memberikan uang tunjangan hari raya (THR) saat Lebaran 2023 nanti.

"Semua masyarakat harus menggunakan rupiah," tegas Kepala BI Kepri Suryono, Selasa (28/3/2023) di Batam Centre.

Sebagai mata uang resmi, rupiah wajib digunakan saat bertransaksi, termasuk juga saat bagi-bagi THR nanti. "Semua masyarakat harus menggunakan rupiah. Kalau ada mata uang asing, maka konversi dulu ke Rupiah baru bagi-bagi THR," ungkapnya.

Namun jika terlanjur sudah menerima THR dalam bentuk mata uang asing, maka masyarakat diimbau untuk segera menukarnya dalam rupiah sebelum bertransaksi yang lain.

Selain imbauan untuk THR, Suryono juga mengimbau semua masjid dan musala di Kepri untuk mengumumkan infaq masjid dalam satuan rupiah. "Rupiah kita ini berdaulat di NKRI, jadi kami imbau kepada pengurus masjid agar konversi infaq mata uang asing ke rupiah sebelum diumumkan ke jemaah," paparnya.

Suryono mengakui dalam perjalanan program Safari Ramadhan ke 100 masjid yang tersebar di Kepri, ia selalu mendengar pengumuman saldo infak yang diterima masjid dalam bentuk mata uang asing.

"Selalu saya dengar pengumuman penerimaan infaq, misalnya Rp2 juta, ditambah 10 dolar Singapura ditambah 50 ringgit Malaysia. Nah ini harus kita sikapi dengan bijak. Untuk itu saya minta jajaran kami untuk terus mensosialisasikan cinta rupiah yang berdaulat di negeri sendiri," tegasnya.

Sebagai pimpinan BI Kepri yang baru, Suryono melihat faktor Kepri yang berada di wilayah perbatasan internasional, maka keberadaan mata uang asing sebagai alat transaksi sudah merupakan hal yang familiar. Namun demikian, pihaknya meminta kepada masyarakat Kepri agar lebih mencintai rupiah.

Suryono mengingatkan bahwa warga negara Indonesia harus cinta dan bangga pada rupiah. Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat dapat berbelanja dengan bijak dan tidak berfoya-foya.

“Kalau kita punya uang banyak, jangan berfoya-foya tapi bergaya hiduplah sederhana. Karena membantu pemerintah untuk mengendalikan inflasi,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebagai persiapan menghadapi Ramadan dan Idulfitri 2023, BI Kepri mempersiapkan uang sebesar Rp1,9 triliun yang bisa ditukarkan warga Kepri.

"Peningkatan kebutuhan uang ini terjadi karena pencabutan status PPKM oleh pemerintah, pertumbuhan ekonomi positif, dan mobilitas tinggi masyarakat saat mudik," kata Suryono.

Sebagai sarana untuk mempermudah penukaran uang, BI Perwakilan Kepri membuka kas keliling di 155 titik di seluruh Kepri, hingga 20 April 2023. (K65)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper