Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Panen Padi OKI Tembus 6,6 Ton per Hektare

Produktivitas padi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatra Selatan (Sumsel) pada masa panen Maret 2023 mencapai 6,6 ton per hektare.
Panen raya padi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatra Selatan (Sumsel)/ Humas OKI
Panen raya padi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatra Selatan (Sumsel)/ Humas OKI

Bisnis.com, PALEMBANG -- Produktivitas padi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatra Selatan (Sumsel) pada masa panen Maret 2023 mencapai 6,6 ton per hektare.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumsel Bambang Pramono mengatakan jumlah itu mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

"Dari hasil gerakan nasional panen nusantara tanggal 9 sampai dengan 11 Maret ada peningkatan signifikan produktivitas padi di Kabupaten OKI mencapai 6,6 sampai dengan 7 ton per hektare. Ini setara dengan 10,56 ton Gabah Kering Giling (GKG)," kata Bambang, Rabu (15/3/2023).

Dia mengungkapkan bahwa peningkatan produksi padi ini tidak terlepas dari tingginya penyerapan pupuk oleh petani di wilayah tersebut 

"Tahun 2022 lalu, penyerapan pupuk Urea di Kabupaten OKI sebanyak 11.700 ton atau mencapai 99,98 persen sementara pupuk SP36 sebanyak 9.03 ton atau mencapai 99,97 persen, " jelas Bambang.

Di sisi lain, Bupati Oki Iskandar menambahkan peningkatan produktivitas padi itu berkat sinergi berbagai pihak yang mendukung petani.

"Jika produktivitas 6 ton padi per hektare, pada Februari 2023 akan ada produksi padi signifikan. Ini membuktikan adanya panen raya padi dengan produksi atau ketersediaan mencukupi," kata Iskandar.

Menurutnya, OKI menjadi daerah yang secara nyata ikut serta berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Hal itu, katanya, terlihat dari potensi luas lahan di Kabupaten OKI.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengapreasi peningkatan produksi padi di Kabupaten OKI. Deru menilai hasil ini sudah setara dengan daerah lumbung beras nasional.

"Bisa produksi 6-7 ton per hektare artinya produksi kabupaten OKI sudah setara dengan daerah lumbung pangan nasional. Untuk meningkatkannya perlu ke disiplinan petani," tambah Deru 

Dia juga menyinggung perihal kedisiplinan petani dalam hal mendaftar di e-alokasi pupuk agar mendapatkan pupuk tepat waktu dan berkualitas. 

"Ada 453 ribu petani di Sumsel, yang sudah terdaftar baru berkisar 250 ribu. Artinya 200 an ribu belum daftar. Makanya ini penting pendampingan dari penyuluh, para perangkat desa agar petani dibantu," sambungnya. (K64)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper