Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pulih dari Pandemi, Ekonomi Riau Tumbuh Lebihi Target RPJMD Mencapai 4,55 Persen

Pemulihan ekonomi Riau ini lebih cepat dan bisa mencatatkan pertumbuhan di atas target yang sudah ditetapkan dalam RPJMD.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PEKANBARU -- Pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan pencapaian kinerja pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar-Edy Natar telah melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024.

Ekonom Universitas Riau Edyanus Herman Halim menyebutkan pemulihan ekonomi Riau ini lebih cepat dan bisa mencatatkan pertumbuhan di atas target yang sudah ditetapkan dalam RPJMD.

“Walaupun sempat diterpa bencana Covid-19 yang menyebabkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan terkontraksi sangat tajam, namun recovery-nya dapat kembali menyesuaikan dengan dinamika masyarakat yang ada, dari data BPS ekonomi Riau sepanjang 2022 tumbuh sebesar 4,55 persen," ungkapnya, Selasa (28/2/2023).

Dia menguraikan di dalam RPJMD 2019-2024 pemprov telah menargetkan pertumbuhan ekonomi Riau mencapai 3,1 persen sampai dengan 3,75 persen. Tapi, ternyata dalam realisasinya sampai akhir 2022 ini pertumbuhan ekonomi Riau sudah berada pada tingkat yang sangat signifikan, yakni sebesar 4,55 persen.

Menurutnya hal ini merupakan prestasi yang luar biasa karena ternyata secara spasial, pada 2022 Provinsi Riau mampu berkontribusi sebesar 5,18 persen terhadap perekonomian nasional. Provinsi Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-5 di Indonesia atau PDRB terbesar di luar Pulau Jawa. 

Pihaknya menyebut sudah selayaknya publik memberikan apresiasi kepada jajaran Pemerintah Provinsi Riau, karena sudah mampu membalikkan situasi keterpurukan ekonomi akibat bencana Covid-19 kepada keadaan yang malah jauh lebih tinggi dari target yang direncanakan sebelumnya sebagaimana yang diamanatkan rakyat Riau, melalui keputusan para wakil rakyat dalam RPJMD.

Membaiknya pertumbuhan ekonomi Riau, disebutnya memberi dampak yang sangat positif pada kesejahteraan masyarakat yang tercermin dari profil ketenagakerjaan dan kemiskinan. 

Pada 2022, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Riau hanya sebesar 4,37 persen yang berarti lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 4,42 persen. Capaian ini sudah mendekati Target RPJMD 2019-2024 sebesar 3,74 persen.

Sementara dari aspek penduduk miskin capaian yang diperoleh juga sangat signifikan. Jumlah penduduk miskin tinggal 6,78 persen. Turun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 7,12 persen. Capaian tahun ini sudah mendekati target RPJMD 2019-2024 yang menetapkan target penduduk miskin sebesar 6,05 persen.

Di sisi lain kesejahteraan penduduk di perdesaan terlihat semakin meningkat yang tercermin dari naiknya Nilai Tukar Petani (NTP) dari 133,68 menjadi 139,27.

Keberhasilan memperbaiki kualitas pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau juga patut diapresiasi, karena target pengurangan kesenjangan perekonomian sudah mampu direalisir, meskipun saat ini masih dalam rangka pemulihan akibat Covid 19.

Kondisi ini tercermin dari angka indeks Gini Rasio yang sudah berada pada posisi 0,326 yang berarti sudah lebih baik dari target capaian yang ditetapkan RPJMD 2019-2024 sebesar 0,334.

Semakin baiknya perekonomian Riau dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang ditinjau dari berbagai indikator tersebut, juga dapat diamati dari aspek kemandirian daerah Riau yang semakin tinggi. Kemampuan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dijadikan cermin membaiknya perekonomian daerah dan dinamika kesejahteraan masyarakat.

Kemudian ketika penerimaan pendapatan asli daerah tersebut jumlahnya sudah dapat melebihi pendapatan dana-dana transfer dari pemerintah pusat, kemandirian daerah akan berimplikasi pada keleluasan pemerintah daerah mengalokasikannya pada sektor-sektor strategis di daerah tanpa dipengaruhi oleh campur tangan pemerintah pusat. Sampai dengan tahun 2022 ini, Tingkat Kemandirian Daerah Provinsi Riau telah mencapai 54,31 persen.

"Artinya, sejak proses otonomi daerah diberlakukan di Indonesia maka baru pada periode pemerintahan Riau sekaranglah Provinsi Riau ini mampu menunjukkan kemandiriannya dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper