Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tantangan Sektor Produktif Mendominasi Pertumbuhan Ekonomi Sumsel

Upaya pemerintah daerah dalam mengerek peran utama sektor produktif dalam Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) tidaklah mudah.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, PALEMBANG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mencatat sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi wilayah tersebut pada kuartal IV 2022 diisi oleh ekspor luar negeri sebesar 9,50 persen.

Angka tersebut juga naik dari nilai ekspor luar negeri sebelumnya di kuartal IV tahun 2021 yang sebesar 7,18 persen.

Meski begitu, upaya pemerintah daerah dalam mengerek peran utama sektor produktif dalam Produk Regional Domestik Bruto (PDRB) tidaklah mudah.

Ekonom Universitas Sriwijaya Bernadette Robiani menilai dengan jumlah penduduk yang sangat besar seperti di Indonesia, sektor konsumsi akan tetap menjadi dominasi.

“Ya, dengan jumlah penduduk di Indonesia, peran konsumsi rumah tangga pasti lebih besar,” kata Bernadette kepada Bisnis, Selasa (7/2/2023).

Dengan nilai konsumsi rumah tangga yang juga meningkat menjadi 3,50 persen di kuartal IV 2022 ini, Bernadette mengatakan seharusnya bisa dimanfaatkan untuk bisa mendorong kemunculan investasi baru, sekaligus meningkatkan investasi yang sudah ada.

Menurut Bernadette, dominasi sektor konsumsi harus bisa dimanfaatkan dengan produk domestik.

“Karena kalau kita mau mengandalkan investasi baru katakanlah yang dari luar, kita tahulah kondisi global sekarang ini seperti apa,” ujarnya.

Bernadette menegaskan bahwa nilai konsumsi yang masih lebih tinggi ini sebenarnya bukan masalah, asalkan konsumsi yang berjalan adalah produk domestik.

Sehingga, hasilnya bisa mengerek investasi baik di pasar domestik maupun luar negeri.

“Jadikan masuk semua ya, karena kalau kita sibuk gimana investasi baru, gak semudah itu. Apalagi dengan kondisi global saat ini yang baru pulih,” jelas Bernadette.

Selain itu, kata dia, upaya hilirisasi yang sebelumnya telah diwacanakan juga bisa memancing peningkatan investasi.

Akan tetapi, memang Bernadette menilai itu harus dibarengi dengan kesiapan seperti infrastruktur yang tersedia.

“Misalnya pelabuhan ataupun fasilitas jalan. Kalau memang kita bisa produksi di Sumsel kemudian dikirim ke provinsi lain menurut saya akan mengurangi nilai tambah ya,” tambahnya. (K64)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper